Rabu, 12 Oktober 2022

Meminang Pasangan Hidup

Meminang Pasangan Hidup

Menikah dalam ajaran Islam bukan untuk sementara waktu tapi untuk selamanya, bukan semata untuk di kehidupan dunia tapi juga untuk kehidupan akhirat kelak. Oleh karena itu, Islam menganjurkan ummatnya yang hendak melangsungkan pernikahan untuk memilih pasangan hidupnya ini demi tercapainya tujuan asasi dari pernikahan tersebut.

Khitbah atau meminang adalah permohonan seorang laki-laki untuk menikahi seorang perempuan. Apabila permintaan tersebut disetujui oleh pihak wanita, maka khitbah ini dipandang sebagai janji untuk menikahi. Meski demikian, wanita yang sudah dilamar (al-makhtubah), tetap sebagai wanita asing yang tidak boleh "diapa-apakan" sehingga ia melakukan akad nikah. Melamar atau meminang hanyalah sebagai

pendahuluan untuk melakukan pernikahan. Oleh karena itu, wanita yang sudah dilamar (al-makhtubah) tetap sebagai wanita asing bagi laki-laki tersebut.

Seorang muslim tidak halal mengajukan pinangannya kepada seorang perempuan yang ditalak atau yang ditinggal mati oleh suaminya selama masih dalam iddah. Karena perempuan yang masih dalam iddah itu dianggap masih sebagai mahram bagi suaminya yang pertama. Akan tetapi untuk isteri yang ditinggal mati oleh suaminya, boleh diberikan suatu pengertian ‘selama dia masih dalam iddah’. Bahwa si laki-laki tersebut ada keinginan untuk meminangnya.

Tetapi jika laki-laki yang meminang pertama itu sudah memalingkan pandangannya kepada si perempuan tersebut atau memberikan izin kepada laki-laki yang kedua, maka waktu itu laki-laki kedua tersebut tidak berdosa untuk meminangnya.

Trust (Percaya)

Trust (Percaya)

Tanpa percaya tidak akan ada pengertian, tanpa pengertian terjadi kegagalan komunikasi. Sikap percaya berkembang apabila setiap seseorang mengganggap orang lain berlaku jujur. Tentu sikap ini dibentuk berdasarkan pengalaman kita dengan orang lain.

Selain pengalaman terdapat faktor lain yang dapat menumbuhkan sikap percaya :

1.    Menerima ialah sikap yang melihat orang lain sebagai individu yang patut dihargai. Menerima tidaklah berarti menyetujui semua perilaku orang lain atau rela mananggung akibat perilakunya. Menerima tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilaku orang yang tidak kita snangi.
2.    Empati ialah membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain. Dengan empati kita berusaha melihat seperti orang lain melihat, merasakan seperti orang lain yang merasakannya.
3.    Kejujuran, jujur adalah sikap lugas atau apa adanya yang tidak dicampur dengan kebohongan atau dosa kejujuran itu merupakan sifat terpuji dan sebagai kunci sukses dalam pergaulan.

Jadi, seseorang yang mengemban tugas dengan benar, maka orang lain disekitar kita mengucap memberi label terhadap kita dengan sebutan sebagai orang yang terpercaya.

Syukur Adalah Perbuatan

Syukur Adalah Perbuatan

Hidup ini adalah tindakan. Tapi ada juga yang meengatakan hidup itu adalah pilihan. Berbagai macam makna diletakkan pada hidup kepada pemberi kehidupan. Syukur itu adalah melihat pada orang yang memberi nikmat bukan pada nikmat itu sendiri, inilah perbuatan syukur.

Syukur perbuatan menurut Al-Qusyairi adalah komitmen yang teguh dan kokoh melayani atau mengabdi kepada Allah Swt. Segala kinerja dalam hidup, dilakukan sebagai ekspresi tanda syukur pada Allah Swt. Nelayan, berlayar mencari ikan, layak dimaknai sebagai upaya menghargai hidup dan memanfaatkannya sebagai prosesi melakukan hal terbaik bagi keluarga. Guru bersyukur, dengan mengajarkan ilmu. Dokter bersyukur dengan mengobati pasien. Pejabat bersyukur, melayani rakyat dengan hati.

Intinya, syukur perbuatan adalah apapun bentuk perbuatan, niatkanlah hanya untuk Allah Swt. Jangan pernah kalkulasikan perbuatan shaleh, kebajikan dengan standar dunia. Tapi serahkanlah pada Allah Swt. Balasan terbaiknya. Syukur perbuatan bertujuan untuk menjaga kehormatan diri. Memelihara hati agar senantiasa menghadap Sang Pemberi nikmat. Maka syukur perbuatan adalah mengeluarkan zakat, dan menghiasi hartanya dengan sedekah, infaq, dan wakaf. Orang berilmu, bersyukur atas ilmu dengan membangun teori dan menemukan segala sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan bagi kehidupan. Pemimpin yang baik, berbuat syukur melalui menciptakan keadilan ekonomi, hukum, dan politik bagi seluruh rakyatnya tanpa kecuali.

Hadapkanlah segala perbuatan didunia kepada Allah Swt. Tapi ingat perbuatan itu haruslah sesuatu yang halal berdasarkan agama. Dan jangan sekali-kali, berbuat atas nama Tuhan, sedangkan perbuatan itu mengandung kemudaratan seperti membunuh, melukai, melakukan kekerasan kemudian mengatasnamakan Tuhan. Ini bukanlah perbuatan orang yang bersyukur. Malah lebih tampak sebagai perbuatan orang yang hendak menodai agama dengan kekerasan. Bukanlah islam itu rahmatan lil alamin? Maka layaknya segala perbuatan yang dilakukan mendatangkan ketenangan dan kebaikan bagi kehidupan, secara utuh dan tidak membeda-bedakan siapa orangnya. Ini dilakukan terkait, bahwa perbuatan itu mengarah pada jalan menuju Allah, hanya untuk dekat pada Tuhan.

Ramah Tamah Mendidik Anak

Ramah Tamah Mendidik Anak

Anakku! Jika seseorang mengundangmu untuk makan malam di rumahnya dan memperlakukanmu dengan suasana yang hangat dan nyaman, sudah pasti, engkau akan berterima kasih kepadanya. Kemudian jika seseorang mengajakmu makan engkau pun akan berterima kasih. Jika dalam suatu perjalanan, seseorang  membolehkanmu untuk menginap, engkau takkan melupakan kebaikannya. Jika seseorang mengundangmu untuk makan siang atau makan malam di rumahnya, engkau akan selalu mengingat kebaikannya. Jika seseorang memberi minum di saat engkau haus, ayah rasa tidak mungkin engkaau tidak mengucapkan terima kasih.

Jika seseorang memberimu sebuah pulpen atau buku sebagai hadiah, setiap kali engkau menggunakannya, engkau akan mengingatnya. Jika seseorang membantumu untuk beristirahat setelah engkau letih, engkau akan mengucapkan terima kasih. Jika seseorang membantumu dalam pelajaran, engkau akan berkata terima kasih kepadanya. Jika seseorang memberimu pertolongan, engkau akan merasa berhutang budi kepadanya. Jika seseorang mengizinkanmu untuk menggunakan kendaraannya, di akan menerima ucapan terima kasih darimu, demikian pula ketika  seseorang memberi tumpangan di mobilnya atau ketika seseorang menawarkan tempat duduknya di dalam bus. Dan terakhir, bila seseorang tidak hanya ramah dalam perkataannya tetapi juga dengan perbuatannya, sangatlah tidak mungkin jika engkau tidak mengucapkan terima kasih.

Anakku! Lalu mengapa jiks untuk semua bantuan-bantuan yang relatif kecil ini engkau menunjukkan penghargaanmu, namun untuk semua cinta, perhatian, kasih sayang, serta kebahagiaan, dan semua kenyamanan materi yang orang tuamu berikan, engkau begitu acuh tak acuh dan menganggap bahwa hal itu memang seharusnya begitu ?

Oh, Ayah. Sungguh luar biasa. Ayah telah menyadarkanku. Dan sungguh tepat cara Ayah mengingatkanku! Aku selama ini telah mengabaikan semua kasih sayang ayah, cinta serta keramahan dan menganggap semuanya biasa saja. Aku telah berbuat seperti orang yang tidak menyadari betapa pentingnya matahari, hanya karena matahari bersinar setiap hari. Sekarang aku akui bahwa aku sangat berutang budi pada Ayah dan berhutang atas semua yang ada dalam diriku. Pada kesempatan ini aku ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan pada ayah dan ibu meskipun aku takkan pernah bisa membalasnya.

Kondisi Remaja

Kondisi Remaja

Tahun-tahun masa remaja dan balig pada umumnya adalah tahun-tahun yang penuh penentangan dan guncangan. Penentangan remaja kepada orang tua dan aturan-aturan bukanlah hal yang baru. Jika menginginkan pendidikan, pengajaran, dan perkembangan bagi anak-anak kita, maka hal itu haruslah kita hadapi.

Masa remaja adalah fase kehidupan yang sangat sulit, dan bagi orang tua serta pada pendidik, fase ini adalah sebuah gangguan. Pada fase ini terjadi perubahan sedemikian rupa pada tubuh dan kejiwaan para remaja, sehingga mereka sendiri menjadi bingung.

Pada fase ini, para remaja yang meniru-niru para idola, artis, dan tokoh-tokoh tertentu mungkin sekali kehilangan arah dan pada akhirnya mereka berada di jalan yang salah.

Para remaja sedang mencari jati diri mereka sendiri dan menghadapi “pertanyaan- pertanyaan tanpa jawaban”. Benak para remaja dipenuhi oleh pikiran tentang fanannya kehidupan dan pastinya kematian.

Para remaja bisa menangis ataupun bekelahi karena hal-hal yang tak berarti, juga bisa tertawa dengan suara keras tanpa peduli keadaan sekitar. Terkadang pada masa ini mereka merasa terkucilkan dari kesenangan- kesenangan, kebebasan, kemandirian, bahkan pernikahan.

Kecenderungan untuk menampilkan diri guna memenuhi dorongan jiwa, pada sebagian kondisi menyebabkan para remaja melontarkan makian dan penghinaan, serta menonjolkan diri dengan cara yang tidak sesuai dengan kejiwaan mereka. Masalah-masalah seperti inilah yang menjadi perhatian orang tua dan para pendidik. Juga karena masalah-masalah ini para remaja kerap dituduh sebagai orang-orang yang tidak beradab dan tidak sopan.

Ketika Lidah Bersyukur

Ketika Lidah Bersyukur

Bersyukur berarti bertahmid atas rahmat Allah Swt. Lisan lah yang melakukannya. Kenapa lidah harus memanjatkan puja-puji pada Allah ? Tidaklah cukup dengan hati saja ? Syukur akan lebih sempurna jika dituturkan dengan tulus. Coba bayangkan ketika ada seseorang yang memberi kita dengan tulus. Cukupkah hanya berterima kasih dalam hati, lalu menyelosor pergi, tentu tidak. Bertuturlah syukran jazilah atau terima kasih banyak. Karena ucapan ini menyenangkan hati orang memberi dan menenangkan hati, kita yang diberi. Begitu juga dasarnya, kenapa manusia selalu dianjurkan memuji Allah. Karena pujian, dengan membaca alhamdulillah adalah ungkapan terima kasih mendalam pada Allah atas segala nikmat dan anugerah yang diturunkanNya pada manusia. Pantaslah, bahkan sangat pantas jika kita senantiasa bersyukur, dengan lisan pada Allah.

Lisan yang bersyukur, selalu memuji Allah Swt ketika mendapatkan anugerah. Dan ketika mendapatkan kepedihan, selalu mengatakan alhamdulillah dan dilengkapi dengan ungkapan yang tulus innalillahi wa innailaihi raji’un. Ini adalah ungkapan yang mengembalikan segala persoalan pada kehendak dan pengetahuan terbaik yang dinikmati Tuhan.

Melatih lisan untuk senantiasa bersyukur, ini sama kualitasnya melatih tubuh yang lain untuk memuji Allah Swt. Karena, persis yang dikatakan Al-Ghazali tubuh tidak berbuat, melainkan atas dorongan lisan yabg berkata. Sementara perkataan adalah ekspresi utuh dari hati. Jadi tatkala lisan bersyukur memuji Allah, artinya hati tengah larut dalam syukur yang hebat.

Tidaklah kita sering membaca, dan terkadang menghayati betapa banyak ayat Alquran yang menganjurkan hambanya bersyukur dengan lisan. Dengan apa ? tak lain adalah dengan zikrullah atau mengingat Allah Swt dengan lafal-lafal pujian, baik alhamdulillah maupun subhanallah. Rasa syukur yang diucapkan dengan lidah mendorong lahirnya perbuatan-perbuatan nyata sebagai ekspresi terima kasih pada Allah Swt.

Sering bersyukur dengan lidah, membuat diri senantiasa berzikir dan memuji Allah Swt. Ini adalah ekspresi keimanan kita. percayalah, Allah Swt dan Para Malaikatnya akan mendengan zikir hamba-hambanya yang dijadikan sebagai luapan rasa syukur, dengan tulus. Maka pada kondisi inii, Allah Swt akan turunkan ketenangan pada kita, kedamaian akan menyelimuti hati. Keluh kesah akan buyar, bagaikan buyarnya asap dihantam angin, tak berbekas. Gelisah akan redup, bagaikan redupnya cahaya teplok, karena kehabisan minyak. Demikianlah umpama dati kesyukuran yang mendatangkan ketenangan, kedamaian, dan keindahan hati.

Tidak hanya manusia, batu, gunung, sungai, burung, rerumputan, ikut memanjatkan syukur pada Allah Swt, dengan bahasa masing-masing dan hanya Allah Swt yang paham dengan bahasa mereka. Lalu kenapa manusia tidak bersyukur? Bukankah nikmat dan anugerah terbesar telah diturunkan oleh Allah Swt pada manusia? Tak lain, jawabanya adalah hati yang sakit. Inilah yang menghambat manusia untuk bersyukur. Ketika hati didera oleh sakit, lalu buta. Maka lidah-pun keluh untuk memuji Allah Swt. Bahkan pikiran-pun telah mandul, tak lagi mampu memaknai dan mendorong pembacaan ke dalam diri atas segala rahmat dan anugerah Allah Swt. Dan marilah kita, sama-sama berlindung dari hal ini.

Kecantikan Remaja Putri

Kecantikan Remaja Putri

Hal-hal yang juga penting pada masa remaja adalah yang berhubungan dengan kecantikan. Kecantikan dan keceriaan muncul pada diri para remaja dan berpengaruh pada lingkungan sekitar Mereka.
Anak perempuan di awal masa balig (remaja) sangatlah senang bila kecantikan mereka puji. untuk tampil lebih cantik, mereka berusaha mengenakan pakaian-pakaian yang bagus, memperhatikan tampilan-tampilan luar mereka dengan bersolek. dan pergi ke salon kecantikan.
Berlandaskan pada persepsi oleh para remaja putri serta pandangan orang tentang kecantikan dan keburukan pada dirinya, sangan mungkin remaja putri memilih jalan yang benar atau pun salah. Kecantikan seorang remaja putri memiliki pengaruh yang besar pada keyakinan dan pandangan tentang kehidupan. Mungkin saja remaja putri berlebih-lebihan dalam membanggakan kecantikannya, bersikap sombong. Pada orang lain, atau menjadikan dirinya sebagai orang egois dalam berpendapat.

Inilah rahasia di balik masalah-masalah yang remaja putri timbulkan, seperti tidak mau diatur, menonjolkan diri sendiri, suka pamer, dan keinginan untuk diikuti. Amatlah penting memperhatikan poin ini. Lingkungan keluarga dan masyarakat kadang kala lebih banyak memberikan perhatian kepada para remaja putri yang cantik dibanding dengan para remaja putri yang tidak dikaruniai kecantikan. Hal ini adalah suatu bentuk ketidakadilan dan ketidakperhatian, sehingga remaja putri yang tidak cantik sangat sensitif terhadap kondisi dirinya dan mungkin saja menyebabkan memilih jalan yang salah.

Ilmu Yang Bermanfaat

Ilmu Yang Bermanfaat

Ilmu itu bagaikan cahaya, karena itu ia tidak akan masuk melainkan pada dada yang mampu menerima cahaya karena kesucian hati, demikian imu diumpamakan. Bagi manusia untuk hidup membutuhkan seperangkat ilmu. Karena itu ilmu begitu berharga lagi penting bagi kehidupan manusia. Ilmu itu menjadi penerang bagi hidup manusia diatas dunia, mengapa bisa demikian? Jika seorang manusia tanpa berpegang dengan ilmu maka ibarat berjalan dikegelapan malam tanpa pelita.

Keutamaan ilmu terletak pada efeknya bagi manusia didunia dan di akhirat. Di dunia, ilmu mendatangkan kemuliaan, kedudukan yang terhormat bagi seorang yang berilmu. Ilmu di dunia juga merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika kyai berilmu, maka amal baginya tatkala mengajarkan ilmunya kepada santri-santrinya. Ilmu bagi kehidupan manusia bagiakan palu godam yang berfungsi memecah kerasnya masalah dan menjadi jalan solusi bagi persoalan pelik dalam kehidupan.

Dengan ilmu hidup terasa mudah. Karena ilmu mengajarkan manusia untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi secara adil, tanpa menimbulkan kemudaratan. Ilmu tidak hanya membedakan harkat manusia dengan makhluk lainnya, ilmu juga membuat manusia mendapatkan penghargaan dan kemuliaan baik di dunia dan di akhirat kelak. Tanpa ilmu, manusia akan buta dalam menjalani hidup. Kenapa dikatakan buta? Manusia yang tidak berilmu, cenderung menjalani hidup berdasarkan pertimbangan yang tidak rasional hingga tak mampu  menentukan pilihan terbaik. Dengan ilmu manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ilmu adalah anugerah maka jadikanlah ilmu sebagai ladang amal, jangan dibuat mahal harga sebuah pengetahuan, bukankah para ahli hadist, hufaz alquran tidak pernah memperjualbelikan ilmu, tapi mereka meletakkan ilmu sebagai tempat untuk beramal dan bersyukur kepada Illahi Rabbi.

Layaklah kita mensyukuri anugerah ilmu. Kendati kita merasakan ilmu di dada baru seujung kuku atau hanya setetes air di caawan. Tapi bukankah, ilmu yang sedikit bila diamalkan itu jauh lebih agung daripada ilmu yang banyak tapi tidak diamalkan. Dalam syair Arab dikatakan ‘ilm bila aml ka haba’i mansyurah’ atau ilmu tanpa pengamalan bagaikan debu yang berterbangan. Karena itu . Ilmu yang kelak diperoleh harus mejadi wasilah menuju kepada takwa, yang tentu akan mengangkat derajat mulia disisi Allah. Ilmu yang membuat orang mulia dan terhormat, dan mencurahkan manfaat yang sebesar-besarnya itu, sangat dianjurkan untuk dita'dhimkan. Ta’dhim adalah terjemahan dari rasa terima kasih yang besar dan penghargaan yang mendalam.

Etika Berbicara Jujur

Etika Berbicara Jujur

Kerugian-keriguan akibat ketidakjujuran harus dipertimbangkan secara mendalam. Manfaat-manfaat dan kebaikan-kebaikan kejujuran harus benar-benar diperhatikan. Melatih mental untuk berbicara jujur dan menghindari berbicara tidak jujur, hal ini harus secara permanen dipraktikkan hingga ketidakjujuran benar-benar terhapus.

Ketidakjujuran merupakan kejahatan luar biasa yang dilarang hukum agama. Namun, terdapat kondisi-kondisi tertentu di mana berbicara tidak jujur menjadi diperbolehkan. Bila suatu kepentingan vital tak dapat diraih kecuali melalui ketidakjujuran, maka syariat islam memperbolehkannya. Sebagai contoh, penyelamatan seorang individu Muslim dari pembunuhan, atau penangkapan, melindungi kehormatan seorang Muslim, atau menjaga hartanya. Dalam hal-hal  demikian, ketidakjujuran menjadi wajib menurut hukum islam.

Jelasnya, ketika ketidakjujuran menjadi cara satu-satunya untuk mencapai suatu misi yang lebih penting atau untuk tujuan perbaikan, maka ketidakjujuran demikian diperbolehkan. Rekonsiliasi di antara kelompok-kelompok manusia, perdamaian di antara istri-istri, dan tipu daya peperangan merupakan hal-hal di mana berbicara tidak jujur biperbolehkan.

Imam Shadiq berkata, ‘orang yang berbicara tidak jujur akan dimintakan pertanggungjawaban di hari kiamat, kecuali berbicara tidak jujur dalam tiga situasi. Tipu daya peperangan, membangun kembali hubungan-hubungan yang terputus di antara dua pihak, yaitu orang yang mencetuskan rekonsiliasi dalam hal ini mengatakan kepada datu pihak seseuatu yang tidak dikatanan tentangnya oleh pihak lain dan demikian pula cara yang sama digunakan terhadap pihak lain dengan tujuan membuat damai di antara mereka

Belajar dari Hikmah

Belajar dari Hikmah

Hikmah, apa saja yang menjadi isian dunia yang mengisi dunia ini selalu paling tidak memiliki dua sisi, hitam-putih, buruk-baik, neraka-surga, susah-senang, sulit-mudah, kiri-kanan, depan-belakang dan banyak lagi. Tidak ada sesuatu yang hanya satu sisi, karena itu berarti mutlak (absolute). Dan mutlak bukanlah sifat dunia.

Manusia telah diberi dua mata, kanan dan kiri. Apabila masing-masing dua hal tersebut diatas dimasukkan dalam tabel hitam-putih, maka sisi kanan adalah simbol yang baik sedangkan yang kiri adalah simbol yang buruk. Sehingga mata kanan adalah kemampuan untuk atau kesediannya memandang segala sesuatu yang baik dan menyenangkan.

Oleh karena itu jika seseorang memandang suatu persoalan yang dia hadapi hanya dari sisi keburukan / kesulitan saja, hanya melihat bahwa yang sulit adalah sulit, tidak ada kemungkinan menjadi kemudahan, bahwa kesulitan selalu hanya bermakna kesengsaraan, mungkin mata kanannya tertutup. Karena sesungguhnya bahwa kesulitan datang bersama (ma’a) kemudahan.

Sebuah kerendahan hati jika kita memohon hikmah kepada TUHAN. Ketika kita menghadapi suatu peristiwa yang kita belum sanggup menemukan hikmahnya.

Arti Silaturahmi

Arti Silaturahmi

Silaturahmi sering dijadikan formalitas dan basa-basi ketika seseorang bertamu di tempat orang lain yang bukan keluarga atau kerabat dekat. Basa-basi ini dimaksudkan untuk mencairkan suasana supaya maksud dan tujuan seseorang dapat dikumunikasikan dengan baik dan lancar. Seakan-akan orang lain tersebut bagian dari rahim keluarganya sendiri. Sejatinya, apa yang dilakukan oleh orang tersebut untuk bertemu orang lain, dari awal hingga akhir pertemuan merupakan silaturahmi. Kondisi ini tentunya memerlukan penyegaran kembali melalui gerakan silaturahmi.

Manusia sebagai makhluk sosial zone politicon yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan sangat membutuhkan ikatan silaturahmi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak sadar bahwa kita selalu melakukan silaturahmi, yaitu saat kita bertemu dengan teman di kantor, di jalan, di kampus, di sekolah, di pasar, masjid dan dimana pun. Namun, kita sendiri terkadang bertanya-tanya apa sih silaturahmi itu ? Apakah silaturahmi itu berasal dari bahasa indonesia karena kita sering memakainya sebagai basa-basi ? Ataukah silaturahmi itu hanya buah bibir dan seremonial ? Dalam bahasa arab kalimat falyashil rohimahu, yang terdiri dari dua kata yashil yang berarti ‘menyambung’ dan kata rohim yang berarti ‘rahim’. Dengan demikian, silaturahmi memiliki arti menyambung rahim atau ikatan kekeluargaan. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Ar-Rahim secara umum adalah dimaksudkan untuk para kerabat dekat. Antar mereka terdapat garis nasab keturunan, baik berhak mewarisi atau tidak dan berhak untuk dinikahi mahram atau tidak”. Sedangkan al-Qurtubi mengklasifikasikan rahim atau kerabat ke dalam kerabat khusus dan kerabat umum. Kerabat khusus ialah kerabat yang memiliki hubungan darah, baik dari segi pihak ayah maupun dari pihak ibu. Sedangkan dari segi istilah, silaturahmi ialah berbuat baik kepada sesama kerabat baik dari pihak si penghubung maupun yang dihubungkan.

Sejatinya, ikatan kekeluargaan tidak hanya dilakukan kepada keluarga dekat. Akan tetapi, silaturahmi hendaknya dilaksanakan terhadap masyarakat luas dan alam lingkungan sekitar. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya orang lain dan kebutuhan terhadap alam lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, manusia menghasilkan kebudayaan dalam proses melangsungkan kehidupannya.

Mengenal Akhlak Sayyiah

Mengenal Akhlak Sayyiah

Ada beberapa tentang akhlak sayyiah yang diterima sahabat wanita dari Nabi, yang harus dihindari, karena akan merusak hubungan sesama manusia dan menghancurkan tatanan moral. Akhlak yang dimaksud antara lain:

Pertama, larangan berkata jorok dan berdekatan dengan orang yang berkata jorok, seperti yang disampaikan Nabi kepada Ummu Salamah ketika ada seorang laki-laki banci duduk di sampingnya dan mengucapkan kata-kata jorok kepada Rasullullah.

Kedua, larangan membangkang.

Ketiga, larangan bertengkar memperselisihkan sesuatu padahal tahu kalau dirinya keliru seperti yang diamati ummu Salamah ketika Rasulullah mendengar orang bertengkar di depan rumahnya.

Keempat, larangan berkata bohong dan memfitnah serta menyebarkannya apalagi terhadap sesama mukmin.

Kelima, tentang peringatan Allah dan Rasul-Nya untuk mendidik istri dan anak-anak secara baik, karena istri dan anak-anak yang tidak terdidik, dapat menjadi musuh.

Keenam, larangan menyiksa binatang

Ketujuh, wanita dilarang memakai pakaian ketat, transparan, yang nampak telanjang, kepalannya lenggak lenggok sehingga mengundang fitnah. Sebab wanita yang berperilaku demikian, ia tidak akan merasakan baunya surga.

Akhlak ataupun budi pekerti memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Akhlak yang baik akan  membedakan antara manusia dengan hewan. Manusia yang berakhlak mulia, dapat menjaga kemuliaan dan kesucian jiwanya, dapat mengalahkan tekanan hawa nafsu syahwat  syaitoniah, berpegang teguh kepada sendi-sendi keutamaan. Menghindarkan diri dari sifat-sifat kecurangan, kerakusan dan kezaliman. Manusia yang berakhlak mulia, suka tolong menolong sesama insan dan makhluk lainnya. Mereka senang berkorban untuk kepentingan ersama.Yang kecil hormat kepada yang tua,yang tua kasih kepada yang kecil.Manusia yang memiliki budi pekerti yang mulia, senang kepada kebenaran dan keadilan, toleransi, mematuhi janji, lapang dada dan tenang dalam menghadapi segala halangan dan rintangan.

Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke darjat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya. Akhlak sayyian merupakan perbuatan yang tercela bila ditindakkan, namun adakah lebih baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu akhlak sayyiah.

Istighfar

Istighfar

Istighfar adalah: meminta ampunan. Atau menghapus dosa dan menghilangkan bekasnya, serta menjaga dari keburukannya. Istighfar yang hakiki juga mengandung taubat. Sebagaimana taubat juga mengandung istighfar. Dan keduanya mewakili yang lain ketika disebut secara terpisah. Istighfar bermakna: meminta perlindungan dari kejahatan akibat dosa yang telah dilakukannya. Sedangkan taubat bermakna: kembali dan meminta perlindungan dari kejahatan yang mungkin terjadi aqkibat perbuatan-perbuatannya yang buruk.

Imam Ibnu Qayyim berkata: di sini ada dua dosa. Dosa yang telah lampau, istighfar darinya bermakna: meminta perlindungan dari kejahatannya, serta dosa yang ia takutkan akan terjadi. Sedangkan taubat darinya bermakna: bertekad untuk tidak mengerjakannya lagi. Sedangkan kembali kepada Allah SWT mencakup dua jenis: kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan akibat perbuatan yang telah dikerjakannya. Serta kembali kepada-Nya untuk menjaga diri dari kejahatan dirinya serta perbuatan buruknya di masa mendatang.

Istighfar di sini juga usaha untuk menghilangkan bahaya. Sedangkan taubat adalah meminta manfaaat yang dapat diraih. Maghfirah adalah: agar ia dijaga dari bahaya kejahatan dosanya. Sedangkan taubat adalah agar setelah ia dijaga dari kejahatan itu ia mendapatkan apa yang ia senangi. Dan keduanya mengandung yang lain jika disebut secara terpisah.

Kebutuhan manusia akan maghfirah Allah SWT adalah kebutuhan pokok. Karena nikmat-nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepadanya tidak terhitung. Sementara kekurangannya dalam menjalankan hak Allah SWT tidak dapat diingkari pula. Maka jika ada manusia yang berkata: aku telah menjalankan hak Allah SWT seluruhnya, dan tidak sedikitpun aku kurang menjalankan hak itu, maka perkataannya itu sendiri adalah sebuah dosa. Karena itu adalah jelas-jelas kesombongan dan bangga dengan diri sendiri. Oleh karena itu, seluruh manusia membutuhkan maghfirah. Dari kebutuhan manusia akan maghfirah itu, tumbuh kebutuhannya akan istihgfar. Dan kita tidak pernah bebas dari kebutuhan ini, malam atau siang. Seperti ia tidak dapat membebaskan dirinya dari kebutuhan akan makanan dan minuman.

Kewajiban beristighfar itu makin kuat bagi orang yang sedang jatuh dalam kemaksiatan dan dosa. Karena siapa yang bisa menghindarkan dirinya sama sekali dari perbuatan dosa? Di sini istighfar berfungsi sebagai perangkat untuk menghilangkan kekurangannya, dan yang dapat mencucinya dari kotoran dosa.

Rahasia Keutamaan Syukur

Rahasia Keutamaan Syukur

Ada banyak keutamaan dari syukur. Jika keutamaann ini dapat kita tangkap, maka sesungguhnya kita telah membuka rahasia dari syukur tersebut. Rahasia keutamaan syukur itu bagaikan tujuh puluh pintu rahasia menuju Allah Swt. Kenapa dikatakan demikian? Imam Al-Ghazali, menyebutkan bahwa syukur itu adalah satu dari jalan menuju Allah. Dalam syukur ada keinginan yang kuat, mendekatkan diri pada Allah, tak lengkang oleh waktu. Tak heran jka kemudian Al-Ghazali mengatakan syukur sebagai jalan menuju Allah.

Bayangkan betapa hebat dan besarnya nikmat Allah Swt pada manusia. Udara yang bertiup dihirup tanpa sepeserpun dibayar, sementara air yang mengalir tidak setetespun Allah Swt meminta pajak darinya. Tanah terhampar menjadi tempat tinggal dan berladang bagi manusia, dan sedikitpun Allah tak memunguti sewa darinya. Belum lagi tubuh manusia. Karena itu layaklah syukur diterjemahkan sebagai kebutuhan, penenang hidup dan ekspresi terbaik manusia kepada Allah Swt. Jika ini disadari, maka yakinlah Allah akan menciptakan fadilah atau keutamaan dalam syukur.

Bersyukur pada Allah Swt, membuat manusia selamat dari cobaan dan hinaan didunia. Misalnya orang miskin yang bersyukur ini lebih baik ketimbang orang kaya yang tak pandai bersyukur. Orang miskin yang tahu nikmatnya bersyukur, ia tidak akan pernah merendahkan diri karena kemiskinannya. Mereka memiliki martabat, bahkan lebih tinggi ketimbang manusia lainnya. Syukur juga menyelamatkan orang dari ujian yang berat.

Hebatnya syukur terletak dari rasa berterima kasih kepada Allah Swt. Dalam situasi apapun dan keadaan bagaimanapun. Ketika rasa syukur ini meluncur tenang dari hambaNya. Maka Allah Swt mendekati hamba tersebut dengan rahmat dan anugerahnya yang tak terhingga, termasuk melindungi hamba dari ujian yang berat. Kenapa Allah Swt begitu senang dengan orang yang pandai bersyukur? Karena mereka memiliki kekayaan hati. Syukur tidak keluar melainkan dari hati yang ikhlas. Ikhlas itu tidak akan terpecik, melainkan dari kekayaan hati. Rahasian keutamaan syukur Karena ini kemudian Allah senang dengan hambanya yang bersyukur, disebabkan kekayaan hati yang mereka miliki.

Ketika Hati Dihiasi Syukur

Ketika Hati Dihiasi Syukur

Ibnu Qudamah telah mengkategorikan syukur ke dalam tiga bentuk yaitu syukur hati, syukur lisan, dan syukur perbuatan. Hamba yang merasa bahwa hidup adalah titipan, layaknya mengekpresikan syukur dalam hati, lisan, dan perbuatan ini dilakukan agar diri mampu merasakan tidak ada kekuatan, kemegahan, kehebatan melainkan kerena iradah Allah Swt. Demikian kenyataanya, dan tak satu pun manusia yang dapat memungkiri.

Hati adalah jantung kehidupan, kenapa dikatakan begitu ? hati yang sehat, membuat anggota tubuh juga turut sehat. Bahkan sehatnya jiwa seseorang tergantung pada baiknya hati yang terdapat dalam rongga dadanya, kebutaan pada hati, membuat pikiran tertutup dan tak mampu menangkap hikmah dan pentingnya petunjuk dari Allah Swt.

Kebutaan pada hati, menyebabkan manusia tidak mampu mendengarkan dan memahami kebaikan yang ditiupkan Allah Swt pada kehidupan. Alangkah menakutkan ketika hidup tidak dirasuki oleh kebaikan. Semua gerak, perilaku, dan tindakan semata-mata dikendalikan oleh hawa nafsu. Inilah yang membuat hidup akan hancur. Buruknya, hidup tak lagi memiliki orientasi yang lebih hakiki. Karena itu, peliharalah diri dari kebutaan hati.

Al-Ghazali, mendefinisikan hati sebagai organ khusus. Dalam hati itu ada rongga, yang diisi oleh darah hitam. Dalam makna lainnya, Al-Ghazali menyebutkan hati sebagai qalb jasmaniah. Inilah hati yang di isi dengan kelembutan ruhani ketuhanan. Hati ini menjadi hakikat manusia. Tanpa ini, maka manusia kehilangan orientasi dirinya. Manusia yang memiliki hati jasmaniah, selalu mampu bersikap arif. Mereka sadar, akan hakikat diri sebagai hamba Allah Swt. Hati ini mampu mendorong diri sadar akan posisi hidup hanyalah persinggahan.

Hati jasmaniah ini yang menggerakkan lisan, bertutur alhamdulillah. Dan anggota tubuh pun bersyukur, dengan cara berbagi terhadap sesama. Hati adalah panglima, karena itu ia memiliki tentara. Al-Ghazali, menyebutkan dengan junud al qulb.

Hati juga memiliki posisi atau level. Pada posisi inilah hati harus di dorong. Al-Khawas, kata Al-Ghazali. Ini adalah maqam atau posisi di mana hati merasakan Allah selalu mengawasi manusia. Hati yang khawas ini membuat diri selalu patuh dan takut jika tergelincir pada kedurkaan. Hati yang khawas adalah hati yang selalu memerintah diri untuk mematuhi, mentaati segala perintah Allah serta menjauhi dari segala larangannya.

Hati yang telah mencapai posisi khawas, menjadikan diri mampu menjalani hidup sebagai jalan menuju Allah. Hati akan selalu bersyukur terhadap takdir dan kehendak Allah Swt. Ketika hati bersyukur, maka pada kondisi ini kemudian manusia seutuhnya melakukan perjalanan menuju Allah Swt. Mereka mendekatkan diri kepada Allah, dengan rahmat dan anugerah yang dititipkan Allah. Puncaknya, hidup akan terasa indah, tenang dalam rahmat Allah Swt. Juga, hidup akan terasa mudah dalam bimbingannya. Karena itu, layaknya hati senantiasa dilatih bersyukur, agar ia mampu memerintahkan anggota tubuh untuk berterima kasih pada Allah Swt, lalu berbuat bajik.

Talaq seorang Suami terhadap Istri yang tidak dianjurkan

Talaq seorang Suami terhadap Istri yang tidak dianjurkan

Apabila ada keperluan dan kepentingan yang membolehkan talaq, tidak berarti seorang muslim diperkenankan untuk segera menjatuhkan talaqnya kapan pun ia suka, tetapi harus dipilihnya waktu yang tepat. Sedang waktu yang tepat itu yaitu sewaktu si perempuan dalam keadaan bersih, yakni tidak datang bulan, baru saja melahirkan anak (nifas).

Karena dalam keadaan haidh, termasuk juga nifas, mengharuskan seorang suami untuk menjauhi isterinya. Oleh karena itu si suami diperintahkan supaya menangguhkan sampai selesai haidhnya itu kemudian bersuci, kemudian dia boleh menjatuhkan talaqnya sebelum si isteri itu disetubuhinya.

Sebagaimana diharamkannya mencerai isteri di waktu haidh, begitu juga diharamkan mencerai di waktu suci sesudah bersetubuh. Sebab siapa tahu barangkali si perempuan itu memperoleh benih dari suaminya pada kali ini, dan barangkali juga kalau si suami setelah mengetahui bahwa isterinya hamil kemudian dia akan merubah niatnya, dan dia dapat hidup senang bersama isteri karena ada janin yang dikandungnya.

Orang Tua Adalah Pelita Kehidupan

Orang Tua Adalah Pelita Kehidupan
Orang tua adalah pelita kehidupan, ketika nadi kita masih berdenyut, maka jangan pernah biarkan api kecintaan kepada kedua orang tua padam. Karena pelita paling terang, didalamnya terdapat kecintaan yang paling utuh kepada kedua orang tua. Kenapa diumpamakan dengan pelita? Tak lain, karena sesungguhnya orang tua-lah yang menjadi pelipur lara dikala kita galau. Menjadi sahabat tatkala kita dijerat sepi. Mereka adalah dua sosok yang paling mengerti dan mampu merasakan kepedihan. Kebahagiaan yang telah hinggap di dalam hati kita. Jika halnya demikian maka selayaknya kita menghormati kedua orang tua. Karena orang tua adalah pelita kehidupan.

Kegagalan peristiwa

Kegagalan peristiwa
Kegagalan peristiwa adalah pelanggaran pemahaman yang ada di antara orang dalam hubungan.

Kegagalan peristiwa merubah dalam kekerasan dan dampak hubungan. Satu bentuk kegagalan peristiwa yang pernah kita dengar adalah tentang pelanggaran dengan orang lain, penipuan, menggoda, mengkhianati kepercayaan, membatalkan janji, atau gagal untuk mengembalikan cinta.

Manajemen efektif dari kegagalan peristiwa dapat mendorong ke arah pemahaman yang lebih jelas dan apresiasi yang lebih besar dari sebuah hubungan. Kegagalan peristiwa mengikuti pola spesifik interaksi dalam keputusan mana yang harus dibuat. Keputusan pertama adalah apakah kegagalan peristiwa baru saja terjadi. Keputusan untuk mengeluh atau menyesali pada partner seharusnya dimotivasi dengan maksud untuk mengklarifikasi harapan hubungan atau untuk menghindari kegagalan peristiwa di masa depan dengan merubah perilaku partner.

1.    Permintaan maaf termasuk pintu masuk kegagalan peristiwa terjadi, penerimaan pertanggung jawaban, dan ekspresi penyesalan.
2.    Pembelaan termasuk pintu masuk kegagalan peristiwa terjadi, pasangan dengan perkelahian yang tidak bisa terjadi untuk mencegah kegagalan; yang tiba untuk keadaan yang tidak disangka-sangka.
3.    Pertimbangan melibatkan penerimaan pertanggung jawaban pada peristiwa tetapi pendefinisian ulang peristiwa itu bukan sebuah kesalahan.
4.    Pengingkaran adalah pernyataan yang menyatakan bahwa kegagalan peristiwa tidak pernah berlangsung.
5.    Ketidakhadiran menjadi sebuah kesunyian melibatkan pengabaian atau menolak menunjuk mereka.

Almus

 Almus
Penasaran dan tertarik terhadap segala suatu yang belum di alami. Dia mempunyai karakter yang tegas. Sebelum melakukan sesuatu dia memikirkannya terlebih dahulu, dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Dia mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten. Dia juga berusaha membuat diri sewajar dan ideal mungkin, beradaptasi terhadap lingkungan. Dia kadang mencoba menekan perasaannya dan karena sering melakukannya dia terlihat tegar. Meskipun sebenarnya dia mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya dia menggebu-gebu namun cepat juga bosan. Figur dia terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Dia pandai menutupi sesuatu sehingga dia kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, dia pasti akan mencari tempat untuk menyendiri memikirkan persoalan-persoalan. Dia bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.

Dia terlalu mempunyai banyak kegemaran dan hobby.  Penggemar buku biografi ini kadang bertingkah aneh, bersifat mengikuti peredaran tokoh-tokoh yang di idolakannya serta merefleksikan gaya ( pandangan hidup, perjalanan hidup,  perjuangan hidup ). Namun karena kebiasaan yang seperti itu, dia mensiasati dan mensimulasi diri untuk melakukan evaluasi terhadap perjalanan hidupnya sendiri secara obyektif dan kejujuran sehingga berguna untuk perbaikan diri dimasa datang. Bukan hasilnya yang menjadi perhatian baginya, akan tetapi yang terpenting adalah kesadaran untuk perbaikan diri. Sebuah pengharapan yang selalu menjadi mimpi baginya yaitu menjaga ( dari lupa ) apa yang sudah dia dapati semasa ini untuk mengamalkan menerapkan dalam kesehariannya sebagai motivasi melangkah kedepan. Dan bertahan menjadi pribadi yang befuh, mumpuni.

Tidak Menampakkan Konflik Keluarga di Depan Anak-anak

Tidak Menampakkan Konflik Keluarga di Depan Anak-anak.
Sangat jarang, sekelompok orang yang hidup serumah tanpa pernah berselisih. Berdamai setelah berselisih adalah baik dan kembali pada kebenaran adalah mulia.

Akan tetapi, yang bisa menggoncangkan keutuhan rumah tangga dan membahayakan keselamatan bangunan intern adalah tampaknya berbagai perselisihan itu di hadapan anggota keluarga yang lain, sehingga mereka terpecah menjadi dua bala tentara atau lebih, kesatuan menjadi bercerai berai, belum lagi pengaruhnya terhadap kondisi kejiwaan anak-anak terutama terhadap mereka yang masih kecil.

Renungkanlah, apa yang terjadi jika sang bapak berkata kepada anaknya: "Jangan bicara dengan ibumu". Sang ibu pun berkata kepada puterinya: "Jangan bicara dengan ayahmu". Anak-anak menjadi bingung,  tercabik-cabik jiwanya dan semua hidup dengan penuh beban dan serba sulit.

Karena itu, hendaknya kita menjaga agar tidak menjadikan perselisihan, dan kalau toh terpaksa ada hendaknya hal itu kita sembunyikan. Kita bermohon kepada Allah semoga Allah mempertautkan segenap hati.

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

 Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...