Ramah Tamah Mendidik Anak
Anakku! Jika seseorang mengundangmu untuk makan malam di rumahnya dan memperlakukanmu dengan suasana yang hangat dan nyaman, sudah pasti, engkau akan berterima kasih kepadanya. Kemudian jika seseorang mengajakmu makan engkau pun akan berterima kasih. Jika dalam suatu perjalanan, seseorang membolehkanmu untuk menginap, engkau takkan melupakan kebaikannya. Jika seseorang mengundangmu untuk makan siang atau makan malam di rumahnya, engkau akan selalu mengingat kebaikannya. Jika seseorang memberi minum di saat engkau haus, ayah rasa tidak mungkin engkaau tidak mengucapkan terima kasih.
Jika seseorang memberimu sebuah pulpen atau buku sebagai hadiah, setiap kali engkau menggunakannya, engkau akan mengingatnya. Jika seseorang membantumu untuk beristirahat setelah engkau letih, engkau akan mengucapkan terima kasih. Jika seseorang membantumu dalam pelajaran, engkau akan berkata terima kasih kepadanya. Jika seseorang memberimu pertolongan, engkau akan merasa berhutang budi kepadanya. Jika seseorang mengizinkanmu untuk menggunakan kendaraannya, di akan menerima ucapan terima kasih darimu, demikian pula ketika seseorang memberi tumpangan di mobilnya atau ketika seseorang menawarkan tempat duduknya di dalam bus. Dan terakhir, bila seseorang tidak hanya ramah dalam perkataannya tetapi juga dengan perbuatannya, sangatlah tidak mungkin jika engkau tidak mengucapkan terima kasih.
Anakku! Lalu mengapa jiks untuk semua bantuan-bantuan yang relatif kecil ini engkau menunjukkan penghargaanmu, namun untuk semua cinta, perhatian, kasih sayang, serta kebahagiaan, dan semua kenyamanan materi yang orang tuamu berikan, engkau begitu acuh tak acuh dan menganggap bahwa hal itu memang seharusnya begitu ?
Oh, Ayah. Sungguh luar biasa. Ayah telah menyadarkanku. Dan sungguh tepat cara Ayah mengingatkanku! Aku selama ini telah mengabaikan semua kasih sayang ayah, cinta serta keramahan dan menganggap semuanya biasa saja. Aku telah berbuat seperti orang yang tidak menyadari betapa pentingnya matahari, hanya karena matahari bersinar setiap hari. Sekarang aku akui bahwa aku sangat berutang budi pada Ayah dan berhutang atas semua yang ada dalam diriku. Pada kesempatan ini aku ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan pada ayah dan ibu meskipun aku takkan pernah bisa membalasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga. Ketika kepada anggota keluarga diberi waktu dan kesempatan untuk sam...
-
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Tidak Menghalangi Tekad Bulat Suami Kapankah istri dapat dianggap menghalangi tekad suaminya? Yaitu ketika istri tidak lagi memiliki seman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar