Arti Silaturahmi
Silaturahmi sering dijadikan formalitas dan basa-basi ketika seseorang bertamu di tempat orang lain yang bukan keluarga atau kerabat dekat. Basa-basi ini dimaksudkan untuk mencairkan suasana supaya maksud dan tujuan seseorang dapat dikumunikasikan dengan baik dan lancar. Seakan-akan orang lain tersebut bagian dari rahim keluarganya sendiri. Sejatinya, apa yang dilakukan oleh orang tersebut untuk bertemu orang lain, dari awal hingga akhir pertemuan merupakan silaturahmi. Kondisi ini tentunya memerlukan penyegaran kembali melalui gerakan silaturahmi.
Manusia sebagai makhluk sosial zone politicon yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan sangat membutuhkan ikatan silaturahmi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak sadar bahwa kita selalu melakukan silaturahmi, yaitu saat kita bertemu dengan teman di kantor, di jalan, di kampus, di sekolah, di pasar, masjid dan dimana pun. Namun, kita sendiri terkadang bertanya-tanya apa sih silaturahmi itu ? Apakah silaturahmi itu berasal dari bahasa indonesia karena kita sering memakainya sebagai basa-basi ? Ataukah silaturahmi itu hanya buah bibir dan seremonial ? Dalam bahasa arab kalimat falyashil rohimahu, yang terdiri dari dua kata yashil yang berarti ‘menyambung’ dan kata rohim yang berarti ‘rahim’. Dengan demikian, silaturahmi memiliki arti menyambung rahim atau ikatan kekeluargaan. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Ar-Rahim secara umum adalah dimaksudkan untuk para kerabat dekat. Antar mereka terdapat garis nasab keturunan, baik berhak mewarisi atau tidak dan berhak untuk dinikahi mahram atau tidak”. Sedangkan al-Qurtubi mengklasifikasikan rahim atau kerabat ke dalam kerabat khusus dan kerabat umum. Kerabat khusus ialah kerabat yang memiliki hubungan darah, baik dari segi pihak ayah maupun dari pihak ibu. Sedangkan dari segi istilah, silaturahmi ialah berbuat baik kepada sesama kerabat baik dari pihak si penghubung maupun yang dihubungkan.
Sejatinya, ikatan kekeluargaan tidak hanya dilakukan kepada keluarga dekat. Akan tetapi, silaturahmi hendaknya dilaksanakan terhadap masyarakat luas dan alam lingkungan sekitar. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya orang lain dan kebutuhan terhadap alam lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, manusia menghasilkan kebudayaan dalam proses melangsungkan kehidupannya.
Rabu, 12 Oktober 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga. Ketika kepada anggota keluarga diberi waktu dan kesempatan untuk sam...
-
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Tidak Menghalangi Tekad Bulat Suami Kapankah istri dapat dianggap menghalangi tekad suaminya? Yaitu ketika istri tidak lagi memiliki seman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar