Selasa, 19 Oktober 2021

Ridlo dengan Keadaan Suami

Ridlo dengan Keadaan Suami

Dalam kehidupan rumah tangga, kadangkala kedaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan yang diimpikan. Barangkali keadaan ekonomi, keluarga, kedudukan sosial, dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suami tidak sesuai dengan yang didinginkan oleh istri. Oleh karena itu, menghadapi hal-hal yang demikian seorang istri harus bisa bersifat ridla dan menerima apa adanya. Jangan sampai istrinya menuntut hal-hal yang bisa memayahkan seorang suami. Jika gaji suami satu bulan satu bulan 500 ribu, maka adalah keterlaluan jika sang istri menuntut makanan yang lezat-lezat, pakaian yang bagus-bagus, mobil, dan sebagainya. Seorang istri harus bisa mensyukuri apa yang ada pada suaminya. Hal yang demikian tentu akan lebih membanagiakan daripada seorang istri selalu menuntut macam-macam kepada suami.

Seorang istri yang tidak pandai berterima kasih kepada suaminya, akan sia-sia kebaikannya. Demikian menyedihkannya keadaan seorang istri yang tidak pandai bersyukur kepada suami. Mereka tidak aka dipandang (diperhatikan) pada hari kiamat. Di dunia saja kita bisa membeyangkan, jikalau pada saat kita memerlukan belas kasihan dan kasih sayang, namun yang kita harapkan tidak juga mau memperhatikan kita, bagaimanakah perasaan kita ? Apalagi kelak pada hari kiamat di mana tidak ada yang mampu menyelamatkan kita dari azab Allah selain ampunan dan rahmat-Nya. Oleh karena itu, wahai para istri, janganlah mengingkari nikmat yang diberikan Allah melalui dirinya. Ketahuilah bahwa bakti kepada suami adalah pertanyaan yang akan diajukan kepada para istri setelah pertanyaan shalat pada hari perhitungan.

Bakti seorang istri kepada suami bisa menghantarkan ke surga sedangkan durhaka seorang istri kepada suami bisa menjerumuskan ke dalam neraka.

Oleh karena itu, tidaklah pantas bagi seorang istri menuntut sesuatu yang diluar kemampuan suaminya. Termasuk menuntut sesuatu yang di luar kemampuan suami adalah dengan tidak adanya syukur atau terima kasih kepada suami. Sebuah pepatah mengatakan, Wanita adalah tiang negara, jika suatu negara wanitanya baik maka tegaklah negara dan jika wanitanya rusak maka hancurlah negara.”

Pada zaman ini kebanyakan wanita tidak bisa mempunyai sifat nriman atau qanaah. Meraka lebih suka menuntut suaminya memberikan sesuatu yang di luar kemampuan. Akibatnya, sang suami melakukan pelanggaran-pelanggaran baik norma agama maupun negara. Akhirnya, karena banyak orang yang melakukan pelanggaran maka rusaklah negara. Janganlah seorang istri suka mengatur suaminya. Meskipun demikian, seorang istri boleh memberikan satan, pertimbangan, dan pendapat kepada suaminya. Lebih dari itu, seorang istri boleh mengingatkan dan menegur suaminya apabila lalai. Namun, harus dengan cara yang sopan. Seorang istri tidak sepantasnya bersuara lebih kuat atau lebih keras daripada suaminya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Permasalahan Para Pemuda

Permasalahan Para Pemuda

Sebagian pemuda mengeluh kerana kedua orang tuanya atau beraktivitas bersama para pemuda lain yang memiliki komitmen dengan agama. Sehingga timbullah perdebatan, perselisihan, hingga pemboikotan. Hal ini terjadi sebenarnya kerana ketidakpahaman orang tua tentang hakikat dakwah yang sebenarnya, atau khawatir kalau anaknya terjerumus pada kekeliruan fatal yang dapat menyeret mereka pada berbagai persoalan dan urusan yang dapat mengantarkan mereka ke penjara dan tahanan, sebagaimana pernah mereka dengar dan baca dalam media massa. Namun para pemuda itu, seringkali bila diminta orang tuanya untuk membantu keperluan rumah, seperti membeli makanan, mengantar saudara perempuannya ke dokter atau ke tempat belajar, mereka enggan memenuhi. Pada saat yang sama, mereka begitu asyik pergi dengan kawan-kawannya, disiplin mengikuti pertemuan, rihlah, ziarah, dan melakukan berbagai ke-giatan yang tidak ada gunanya dalam pandangan kedua orang tua yang tentu diingkarinya. Demikianlah, kedua orang tuanya memang belum memahami hakikat dakwah, tujuan-tujuanya, juga manhaj dalam tarbiyah.

Bila seorang anak taat pada kedua orang tuanya, perilaku dan sepak terjangnya mencerminkan akhlak yang tinggi, selalu unggul dalam studi, berinteraksi secara baik dengan saudara-saudaranya, dan tidak terlambat pulang malam yang dapat menggusarkan pikiran keluarganya, sudah pasti sang ibu akan menjadi mediator untuk membangun jalinan mesra antara dirinya dan ayahnya. Serta merta sang ayah pun akan mengizinkannya untuk mewujudkan apa pun yang diinginkan, yang sebelumnya tidak diperbolehkan. Inilah jalan untuk mencapai tujuan dan meraih simpati.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Pahala Kesholehan seorang Anak

Pahala Keshalehan seorang Anak

Pahala keshalehan seorang anak akan terus menerus mengalir kepada orang tuanya tanpa mengurangi pahala sang anak. Namun, dosa sang anak juga bisa terus-menerus mengalir kepada orang tua tanpa mengurangi dosa sang anak.

Keshalehan seorang anak adalah bagian daripada kehormatan seseorang. Bagaimanapun juga, masyarakat akan menghargai orang yang mempunyai anak shaleh daripada yang tidak. Seorang yang bodoh, membaca dan menulis saja tidak bisa, tetapi mempunyai anak yang pandai-pandai maka akan lebih dihargai dalam mendidik anak daripada orang yang pandai dan terhormat, namun gagal mendidik anak. Dalam hal ini, Fudla’il berkata bahwa sempurnanya kehormatan seseorang itu adalah dengan berbakti kepada orang tuanya, menjaga tali silaturahmi, memuliakan saudaranya,memperbagus akhlak kepada istri,anak,dan pembantunya,menjaga agamanya,memperbaiki hartanya,serta menginfakkan kelebihannya, menempati rumahnya (maksudnya setelah selesai bekerja ia pulang kerumah), dan ia tidak tidak duduk dengan orang yang mempunyai kelebihan.

Ada tujuh perkara yang pahalanya terus mengalir setelahnya, Yaitu, pertama, orang yang membangun masjid, baginya pahala selama masih ada orang shalat di dalam masjid itu. Kedua, orang yang mengalirkan air sungai, ia akan mendapat pahala selama air sungai itu mengalir dan orang- orang meminum air darinya. Ketiga, orang yang menulis mushaf dan memperbagusnya, ia akan mendapat pahala selama orang masih membaca mushaf itu. Keempat, orang yang memancarkan air sehingga air yang memancar itu dimanfaatkan, ia akan terus memperoleh pahala selama air itu masih dimanfaatkan. Kelima, orang yang menanan tanaman, ia akan terus pemperoleh pahala selama orang dan burung-burung masih memakannya. Keenam, orang yang mengajarkan ilmu, ia akan mendapat pahala selama itu masih ada yang mengamalkan ilmu yang telah diajarkan oleh orang tersebut. Dan ketujuh, orang yang mempunyai anak yang senantiasa memintakan ampun dan mendoakan orang tuanya. Maksudnya, jika anak itu shaleh dan orang tuanyalah yang telah mengajarkannya membaca al-Quran dan ilmu pengetahuan, maka orang tua tersebut mendapat pahala dari kebaikan anak itu tanpa mengurangi pahala sang anak. Namun, jika orang tua mengajarkan kefasikan, maka dosa kefasikan yang dilakukan oleh sang anak akan didapatkan oleh sang bapak tanpa mengurangu dosa anaknya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

PERKAWINAN ADALAH FITRAH KEMANUSIAAN

PERKAWINAN ADALAH FITRAH KEMANUSIAAN

Agama Islam adalah agama fithrah, dan manusia diciptakan Allah Ta'ala cocok dengan fitrah ini, karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh manusia menghadapkan diri ke agama fithrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Sehingga manusia berjalan di atas fithrahnya.

Perkawinan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan untuk nikah, karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Bila gharizah ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu perkawinan, maka ia akan mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan ke lembah hitam.
Firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Ar-Ruum : 30).

 A. Islam Menganjurkan Nikah

Islam telah menjadikan ikatan perkawinan yang sah berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata : "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Artinya : Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi". (Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).

 B. Islam Tidak Menyukai Membujang

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah. Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras". Dan beliau bersabda :

"Artinya : Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat". (Hadits Riwayat Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).

Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya .... Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :

"Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku". (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke jalan kesesatan dengan hidup membujang. Kata Syaikh Hussain Muhammad Yusuf : "Hidup membujang adalah suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak mempunyai makna dan tujuan. Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari semua tanggung jawab".

Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka membujang bersama hawa nafsu yang selalu bergelora, hingga kemurnian semangat dan rohaninya menjadi keruh. Mereka selalu ada dalam pergolakan melawan fitrahnya, kendatipun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun pergolakan yang terjadi secara terus menerus lama kelamaan akan melemahkan iman dan ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah kenistaan.

Jadi orang yang enggan menikah baik itu laki-laki atau perempuan, maka mereka itu sebenarnya tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka itu adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat sensual maupun spiritual. Mungkin mereka kaya, namun mereka miskin dari karunia Allah.

Islam menolak sistem ke-rahib-an karena sistem tersebut bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan bahkan sikap itu berarti melawan sunnah dan kodrat Allah Ta'ala yang telah ditetapkan bagi makhluknya. Sikap enggan membina rumah tangga karena takut miskin adalah sikap orang jahil (bodoh), karena semua rezeki sudah diatur oleh Allah sejak manusia berada di alam rahim, dan manusia tidak bisa menteorikan rezeki yang dikaruniakan Allah, misalnya ia berkata : "Bila saya hidup sendiri gaji saya cukup, tapi bila punya istri tidak cukup ?!".

Perkataan ini adalah perkataan yang batil, karena bertentangan dengan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah memerintahkan untuk kawin, dan seandainya mereka fakir pasti Allah akan membantu dengan memberi rezeki kepadanya. Allah menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang nikah, dalam firman-Nya:

"Artinya : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui".
(An-Nur : 32).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya :

"Artinya : Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (Hadits Riwayat Ahmad 2 : 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu).

Para Salafus-Shalih sangat menganjurkan untuk nikah dan mereka anti membujang, serta tidak suka berlama-lama hidup sendiri.

Ibnu Mas'ud radliyallahu 'anhu pernah berkata : "Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan". (Ihya Ulumuddin dan Tuhfatul 'Arus hal. 20).

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menyayangi Sang Istri

Menyayangi Sang Istri

Salah satu syarat untuk mencapai kebahagiaan adalah terjalinnya hubungan harmonis antara suami dengan istri. Hubungan harmonis ini tidak bisa dilaksanakan hanya sepihak, namun harus dari kedua belah pihak. Artinya, seorang suami harus bisa melaksanakan kewajiban kepada istrinya dan seorang istri harus bisa melaksanakan kewajibannya pula. Jadi, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kewajiban, bukan hak. Apabila kewajiban sudah ditunaikan maka sudah sepantasnya hak diterima, meskipun ia tidak menuntut. Namun, jika kewajiban tidak ditunaikan maka ia tidak bisa mendapatkan hak, meskipun menuntut.

Suami adalah seorang pemimpin dalam rumah tangganya. Sebagai sorang ayah, suami mempunyai kewajiban kepada anak-anaknya. Diantara kewajiban seorang suami kepada istrinya adalah sebagai berikut:

1.   Mempergauli Istri dengan Baik

Seorang suami harus selalu terlihat ceria di hadapan istrinya. Cemberut suami akan menjadikan istri takut dan serba salah. Jika ada suatu permasalahan lebih baik dibicarakan dengan baik-baik. Jangan sampai disimpan dalam hati dan dibiarkan menumpuk kerena bisa saja besok akan meledak.  Dalam hal mempergauli istri dengan baik ini, Islam telah memberikan contoh yang begitu lengkap. Ketika seorang istri meninggalkan kewajibannya, seorang suami harus memperingatkannya dengan halus. Misalnya, “Dik, utamakan shalat, jangan sampai shalatmu terbekalai”.

2.   Memberikan Nafkah

Memberi nafkah adalah kewajiban suami, bukan kewajiban istri. Sedangkan apabila ada istri yang membantu suaminya dalam mencari nafkah, adalah baik sekali sepanjang tidak melanggar ketentuan-ketentuan agama. Misalnya, membantu suami mencari nafkah dengan mengajar, berdagang, menjahit, dan sebagainya. Akan tetapi, jika membantu mencari nafkah dengan cara yang dilarang oleh syara’ maka hukumnya tidak boleh.

3.   Mendidik Masalah-masalah Agama

Seorang suami wajib mendidik masalah-masalah agama kepada istrinya,baik itu masalah akidah,syariah,maupun ibadah.Apabila hal ini dilalaikan, maka suami tersebut telah berdosa besar. Oleh karena itu, dalam agama islam seorang laki-laki juga harus belajar masalah-masalah kewanitaan. Misalnya masalah haid, nifas, dan sebagainya. dengan mengetahui hal-hal seperti itu, maka ia bisa meluruskan istrinya jika salah.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menolong Tetangga Jika Meminta Petolongan

Menolong Tetangga Jika Meminta Petolongan

Ada kalanya tetangga kita ditimpa musibah, misalnya kematian, kecelakaan, dan lain sebagainya. Apabila kita mengetahui tetangga kita mengalami bencana seperti itu maka sudah sepantasnya bagi kita untuk turut berbela sungkawa, sebagai ungkapan kita kepada mereka bahwa kita juga merasa bersedih atas musibah yang telah menimpanya. Kita berikan semangat dan mtivasi agar mereka tetap sabar dan tabah menghadapi musibah tersebut. Kita katakan kepada mereka bahwa orang ditimpa musibah itu adalah orang yang sedang menghadapi ujian dari Allah. Jika bersabar menghadapi musibah dengan memasrahkan semua di tangan Allah, maka iman itu bisa meningkat karena kesabarab tersebut. Namun, bila orang tidak sabar maka keinamannya bisa berkurang.

Ketka tetangga sedang mengalami musibah, kita jangan sampai mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat hatinya terluka. Misalnya, tetangga kita rumahnya baru saja terbakar lalu kita malah menyalahkannya san menceramahinya bermacam-macam. Hal yang demikian tentu saja bisa menyakiti hati tetangga kita. musibah tetangga kita adalah juga musibah kita.

Sebaliknya, jika tetangga kita mendapatkan kebahagiaan, maka kita harus ikut merasa senang. Kita ucapkan selamat kepada mereka. Jangan sampai hati kita merasa iri lalu kita menjauhi mereka. Kebahagiiaan tetangga kita adalah kebahagiaan kita. jika tetangga bisa membeli mobil baru sedangkan kita tidak, kita jangan sampai iri hati, apalagi berfikir negatif, misalnya mobil itu dibeli dengan uang korupsi, dan sebagainya. Kebahagiiaan tetangga kita adalah kebahagiaan kita. jika mereka senang, sudah selayaknya kita juga merasa senang, bukan merasa dengki. Ingatlah, bahwa dengki itu bisa membakar kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar. Dengki juga bisa menimbulkan perbuatan-perbuatan negatif. Dahulu Qabil merasa dengki kepada Habil, akhirnya Qabil tega membunuh Habil, meskipun Habil adalah adiknya sendiri.

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menjenguk Tetangga Apabila Sedang Sakit

Menjenguk Tetangga Apabila Sedang Sakit

Dalam hidup ini ada sehat dan ada sakit adalah sudah menjadi kehendak Allah. Bagaimanapun orang menjaga kesehatan, jika Allah menghendaki orang itu sakit, maka sudah tidak ada daaya upaya untuk menghindarinya. Sebagai tetangga, kita wajib menjenguknya. Menjenguk tetangga tidak diwajibkan membawa oleh-oleh ata membawakan uang untuknya. Jika memang kita memiliki uang maka alangkah baiknya kita sumbangkan sebagian kepada orang yang sakit tersebut untuk membantu perawatannya. Namun, jika tidak mempunyai, tanpa uang dan oleh-oleh pun tidak mengapa. Sering ada kesalahan sikap masyarakat dalam menjenguk tetangga yang sedang sakit. Banyak orang lebih menampilkan sikap rikuh kalau tidak membawa oleh-oleh atau membawa uang, sehingga ketika tetangga ketika tetangga sakit ia tidak mau menjenguk, hal ini salah. Dari sekian banyak hadist tentang hak-hak tetangga, tidak ada yang menekankan bahwa jika menjenguk orang harus membawa oleh-oleh yang bermacam-macam. Tradisi membawa uang dan membawa oleh-oleh adalah tradisi yang bagus karena berarti saling menolong. Namun, tanpa itu pun tidak ada halangan bagi kita untuk menjenguk tetangga yang sedang sakit. Adalah lebih lucu lagi pada saat kita menjenguk tetangga yang sakit, kita datang ke sana membawa berbagai macam makanan yang disukai pasien dan yang enak-enak padahal pasiennya sedang di beri pantangan memakan makanan tersebut. Kalau seperti ini malah justru kasiha pasiennya. Ia harus menahan nafsu makannya padahal di depannya makanan telah tersaji. Akhirnya si pasien hanya bisa menonton para penjenguk makan makanan kesukaannya

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menjaga Diri dan Harta Suami

 Menjaga Diri dan Harta Suami

Seorang istri haarus bisa menjaga kehormatan dirinya dan menjaga harta suaminya. Ia tidak boleh mengobral dirinya kepada orang lain. Jangan sampai seorang istri membuat sang suami merasa cemburu. Misalnya, dengan berbagai aktivitasnya ia melalaikan sang suami. Padahal, apabila ia hendak bepergian, seorang istri harus minta izin kepada suaminya.

Pasa suatu hari ada seorang janda datang kepada Rasulullah Saw. Ia mengatakan ingin menikah lagi dan menanyakan apa kewajiban istri terhadap suaminya. Rasulullah Sab. Menjawab:

” Apabila suami menginginkannya, maka sang istri tidak boleh menolaknya meskipun ia berada di atas punggung unta. Istri tidak boleh memberikan sesuatu dari rumah suaminya selain dengan izin suami. Kalau ia melakukannya maka ia berdosa dan pahalanya diberikan kepada suami. Ia tidak boleh berpuasa sunat kecuali dengan izinnya. Kalau ia melakukan, maka ia lapar dan dahaga manun tidak diterima oleh Allah puasanya. Ia tidak boleh keluar dari rumah melainkan dengan izin suaminya. Kalau ia keluar tanpa izin, maka ia akan dilaknat oleh pada malaikat hingga ia kembali atau bertaubat.”

Oleh karena itu, pelitnya istri karena menjaga harta suami agar ia tidak menggunakannya tanpa izin dari suami adalah baik. Dalam hal ini Sayyidina Ali berkata, “Buruk bagi laki-laki, namun baik bagi wanita adalah sifat pelit,sifat sombong,dan sifat berhati lemah. “jika seorang wanita bersifat pelit maka ia menjaga hartanya dan harta suaminya. Jika ia bersifat sombong, maka ia akan menghindarkan diri dari berbicara dengan setiap orang. Dan jika ia berhati lemah maka ia akan takut kepad suaminya sehingga tidak keluyuran.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Mengormati Sang Suami

Mengormati Sang Suami

Mengormati Sang Suami, Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga diibaratkan sebuah Negara, maka suami seorang presiden yang harus dihormati, sedangkan istri ibaratnya sebagai menteri.

Kalau dalam sebuah negara mempunyai banyak menteri, tetapi di dalam sebuah rumah tangga mungkin hanya ada satu saja, meskipun bagi orang yang berpoligami bias lebih dari satu. Semua masalah dalam rumah tangga dipegang oleh istri. Mulai dari mengatur keuangan, mengatur anak-anak, mengatur rumah, dan sebagainya, istrilah yang biasa bertanggung jawab.

Seorang istri, biasanya juga seorang ibu. Ia mempunyai kewajiban terhadap suaminya dan juga terhadap anak-anaknya.

Agar sebuah rumah tangga bisa hidup harmonis, bahagia, dan sejahtera, seorang istri harus bisa menghormati dan menghargai suaminya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ole seorang istri yang telah ditetapkan dalam agama Islam:

  1. Mencari Ridla Suami, ridla suami adalah bagian terpenting yang harus dicari oleh seorang istri. Sebab bagaimanapun juga, suami memiliki hak yang besar atas istrinya.
  2. Ridla dengan Keadaan Suami, dalam rumah tangga kadangkala keadaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan yang diimpikan. barangkali kedaan ekonomi, keluarga,kedudukan sosial, dan lain sebagainya.
  3. Menjaga Dirinya dan harta Suami, seorang istri harus bisa menjaga dirinya dan menjaga harta suaminya. Ia tidak boleh mengobral dirinya kepada orang lain. jangan sampai seorang istri membuat sang suami merasa cemburu. Misalnya, dengan berbagai aktivitas ia melalaikan sang suami. Padahal, apabila ia hendak berpergian, seorang istri harus minta izin kepada suaminya.
  4. Membantu Meringankan Beban Suami, memberi nafkah keluarga adalah tanggung jawab suami .Mesipun demikian, seorang istri tidak dilarang membantu suaminya sepanjang tidak melanggar norma-norma agama.
--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menghormati Sang pembantu

Menghormati Sang pembantu

Ada kalanya kita kelebihan rezeki oleh Allah. Segala kebutuuhan kita bisa tercukupi dan bahkan kita bisa memiliki pembantu, karyawan, satpam, atau yang lain. Kita harus dapat hidup bersama mereka dengan baik dan menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga kita, maka mereka akan bekerja dengan senang hati. Mereka akan ikut merasakan apa yang kita rasakan. Jika kita gembira maka mereka akan ikut gembira dan jika kita mendapat kemalangan maka mereka akan merasa turut bersedih.

Pembantu bukanlah seperti budak. Kita tidak mempunyai hak memiliki. Kita tidak boleh menjualnya. Kita hanya boleh mempekerjakannya dengan imbalan yang sepantasnya. Jika dengan budak yang kita milik Islam samgat menghormati haknya, maka dengan pembantu yang bukan budak pasti Islam juga menghormatinya.

Demikian luhurnya ajaran yang disampaikan sehingga Rasululah Saw. Menyuruh seseorang untuk berperilaku kepada budak sebagaimana kepada putranya atau kepada saudaranya. Jadi, tidak boleh semena-mena. Kita memberi pekerjaan juga harus pantas dan memberi makan juga harus yang serupa dengan apa yang kita makan. Jika kita makan enak, sudah seyogyanya pembantu-pembantu kita juga mendapat bagian. Jangan sampai majikan makan nasi dengan lauk daging sementara pembantu hanya makan nasi jagung.

Perintah Rasulullah Saw. Memberi makan dan pakaian kepada mereka dengan makanan dan pakaian yang seperti kita, menunjukkan betapa agama Islam menghendaki persamaan kedudukan antarmanusia. Bahkan, dengan budak pun kita diperintahkan mengenakan pakaian yang sama. Makan dengan makanan yang sama.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menghormati Para Tamu

Menghormati Para Tamu

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kedatangan tamu, baik itu saudara, tetangga, teman, maupun orang lain yang belum kita kenal. Tamu yang datang harus kita sambut dengan sebaik-baiknya asalkan ia datang dengan maksud baik. Apabila kita ada keperluan yang tidak dapat diganggu dan kebetulan sedang tidak ingin menerima tamu, maka kita harus menyuruhnya pulang dengan baik-baik, tidak boleh dengan cara kasar.

Apabila ada tamu yang datang, maka sudah sepantasnya kita menjamunya. Kita tidak boleh terlalu pelit karena tamu itu datang dengan membawa rezeki. Demikianlah, begitu mulianya suatu keluarga jika didaatangi oleh seseorang tamu sehingga tamu itu akan keluar dari rumah kita dengan membawa dosa-dosa kita. artinya, jika kita menyambut dengan baik, sambutan kita itu bisa menjadi penebus dosa-dosa kita.

Ternyata sambutan yang baik kepada tamu dapat mendatangkan ampunan dari Allah. Oleh karena itu, alangkah ruginya orang yang tidak menyambut tamu yang bersilaturahmi kepadanya dengan sebaik-baiknya. Pada zaman dahulu, meskipun orang masih kesulitan untuk makan, jika ada tamu yang datang, mereka akan mencari makanan yang layak untuk disuguhkan kepada tamu tersebut. Namun, anehnya pada zaman sekarang, makanan begitu mudah didapatkan, tetapi banyak orang yang menyambut tamu tanpa suguhan. Memang, suguhan itu bukan sesuatu yang wajib. Namun jika memang ada mengapa tidak kita suguhkan? Bukankan Allah akan membalas kebaikan kita dan mengampuni dosa kita? lebih dari iru, orang yang mau menyambut tamu dengan baik akan menjadi kekasih Allah.

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Menghormati Martabat Tetangga

Menghormati Martabat Tetangga

Tetangga adalah orang yang hidup disekitar kita. dalam kehidupan sehari-hari, tetangga memiliki peranan yang penting. Ada kalanya kita memerlukan sesuatu, kebetulan tetangga mempunyai lalu memberikannya kepada kita. apabila kita mendapatkan kesulitan, pastilah tetangga yang paling dekat yang akan membantu kita pertama kali. Meskipun mereka tidak ada hubungan persaudaraan, pernikahan, dan sebagainya, tetapi tetangga mempunyai hak yang harus dihormati. Islam sangat menghormati hak-hak tetangga. Orang yang suka menggangu tetangga maka ia berdosa besar.

Begitu tingginya Islam menghargai martabat tetangga sehingga kesempurnaan keimanan seorang juga ditentukan dari bagaimana ia menjaga harkat dan martabat tetangga. Oleh karena itu, apabila kita mengaku beriman, namun dengan tetangganya jahat oleh Nabi dikatakan masuk neeraka, sedangkan orang yang beribadah hanya sedikit, tetapi dengan tetangganya baik oleh Nabi dikatakan masuk surga.

Menghormati tetangga tidaklah terbatas kepada tetangga kita yang seagama, namun tetangga secara umum. Selama tetangga kita tidak menggangu kita dalam masalah-masalah agama maka harus kita hormati.

Lalu bagaimana cara memuliakan atau menghormati tetangga itu? Tentu saja dengan memberikan hak-hak mereka yang semestinya kita tunaikan. Sedangkan mengenai hak-hak tetangga tersebut. Rasulullah Saw. Pernah ditanya lalu beliau menjawab:”Apabila ia berutang, berilah ia utang. Bila ia mengundangmu maka penuhilah undangannya. Apabila ia sakit, tengoklah ia. Apabila ia minta bantuan, bantukah ia. Apabila ia ditimpa musibah, ucapkanlah bela sungkawa. Apabila ia meninggal dunia, berilah kesaksian. Apabila ia sedang pergi, jagalah ia (maksudnya harta dan keluarganya). Janganlah engkau ganggu ia dengan asap makanan dari peruikmu kecuali jika engkau memberinya.”

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Mengapa Mengidam

 Mengapa Mengidam

Tidak semua ibu hamil mengidam. Hanya ibu-ibu tertentu yang terganggu oleh rasa mengidamnya. Mengidam merupakan naluri yang memberi isyatak kepada pusat selera di otak untuk lebih menginginkan jenis makanan tertentu. Gejala ini sesungguhnya mencerminkan status gizi tubuh ibu hamil sedang kekurangan zat gizi. Zat gizi yang kurang dalam tubuh ibu hamil itu yang lalu menjadi apa yang diidam-idamkan selagi hamil.

Adakalanya mengidam juga bisa merupakan isyarat bahwa istri membutuhkan perhatian lebih dari suami. Pada jenis mengidam yang ini, secara kejiwaan, mengidam merupakan tuntutan istri untuk memperoleh perhatian lebih dari suami.

Berbeda dengan mengidam yang sungguh-sungguh yang disebabkan tubuh sedang menderita kekurangan sesuatu zat gizi, permintaanya biasanya lebih tidak masuk akal. Misalnya, mnta durian padahal belum musim durian. Semakin susah suami mencari apa yang di minta istri, semakin puas si ibu hamil karena merasa mendapatkan perhatian suami yang lebih besar. Maka. Kemudian ibu hamil yang berselera atau mengidam makan rujak (bebuahan). Yang bisa berarti tubuh sedang memerlukan tambahan ekstra vitamin mineral. Dengan itu suami tahu beragam vitamin dan mineral banyak terdapat pada buah, untuk dikonsumsi oleh istri dalam mengidamnya.

Hanya mitos belaka jika mengidam tidak dipenuhi akan menganggu anak yang di kandung. Suami yang percaya mitos itu akan mati-matian mencari dan mengabulkan apa yang di minta istri dalam mengidamnya.

Bagi pihak istri, semakin mati-matian suamu berusaha memenuhi permintaanya, semakin puas tersembuhkan rasa mengidamnya. Yang ekstrem, bisa celaka suami jika istri minta sesuatu yang terasa berat, namun alangkah baiknya suami harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu tersebut sebagai syarat untuk memenuhi permintaan istri dalam mengidam.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Mendidik Masalah Masalah Agama

 Mendidik Masalah Masalah Agama

Seorang suami wajib mendidik masalah-masalah agama kepada istrinya,baik itu masalah akidah,syariah,maupun ibadah.Apabila hal ini dilalaikan, maka suami tersebut telah berdosa besar. Oleh karena itu, dalam agama islam seorang laki-laki juga harus belajar masalah-http://cakun.info/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gifmasalah kewanitaan. Misalnya masalah haid, nifas, dan sebagainya. dengan mengetahui hal-hal seperti itu, maka ia bisa meluruskan istrinya jika salah. Ada kalanya seorang wanita tidak bisa membedakan antara darah haid dan darah yang bukan haid, karena mengira bahwa ia sedang haid, padahal darah tersebut adalah darah istihadlah. Jika suami tidak pernah memberikan penjelasan dalam masalah seperti itu, maka ia berdosa kepada Allah. Oleh karena itu, bagi para pemuda yang sudah menginjak usia berumah tangga, sudah selayaknya mereka belajar hal-hal yang demikian.

Seorang suami harus memperhatikan ibadan istrinya. jangan sampai istrinya meninggalkan shalat tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama. Apabila sang istri masih belum memahami tata cara beribadah, seperti menghilangkan najis, bersuci dari hadast besar dan hadast kecil, dan sebagainya, maka sang suam harus mengajarinya jika bisa. Jika tidak, sang suami harus belajar kepada orang yang lebih mengerti. Jika ia masih tidak bisa, maka tidak ada jalan lain, sang istri harus belajar kepada orang yang tahu san suami tidak boleh melarangnya.

Selain hal-hal yang bersifat ibadah seperti itu, seorang suami juha harus bisa mendidik istri dalam hal akhlak. Apabila seorang istri bersifat pemarah, ajarilah ia supaya bersifat peramah. Apabila mereka suka hidup boros, maka ajarkanlah hidup  hemat. Apabila salah, maka peringatkanlah ia. Jangan sampai seorang suami tajut ujtuk memperingatkan istrinya padahal sang istri tersebut jelas-jelas bersalah.

dalam kehidupan rumah tangga biasanya sering terjadi ketidakcocokan. Misalnya, seorang istri tidak cocok dengan mertuanya. melihat hal seperti ini, seorang suami harus bisa menyikapi dengan arif dan bijaksana. Berikan pengertian kepada istri bahwa mertua itu harus diperlakukan seperti ibunya sendiri. Jangan sampai ada seorang suami yang demi mengenangkan istrinya tega berbuat durhaka kepada ibunya.

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Mencari Ridla Suami

 Mencari Ridla Suami

Mencari Ridla Suami, ridla suami adalah bagian terpenting yang harus dicari oleh seorang istri. Sebab bagaimanapun juga, suami memiliki hak yang besar atas istrinya.

Untuk mencari keridlaan suami, seorang istri harus berusaha mentaatinya selama tidak untuk bermaksiat. Apabila seorang suami menyuruh istrinya maksiat, maka tidak ada kewajiban bagi sang istri untuk menaatinya. Keutamaan ketaatan istri kepada suaminya ditegaskan oleh Rasulullah Saw. Dalam sabdanya:  “Apabila seorang wanita mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadlan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kamu kehendaki !”

Ketaatan seorang istri kepada suaminya sama saja dengan berjuang di jalan Allah (jihad fi sabilillah). Menurut asy-Syarbini dalam tafsirnya, laki-laki mendapatkan pahala dari apa yang meraka usahakan, di antaranya adalah dari jihad fi sabilillah, sedangkan wanita mendapatkan pahala dari apa yang telah mereka usahakan, diantaranya berupa menjaga kemaluan, mentaati Allah, dan mentaati suami mereka. Dalam pahala tersebut, baik laki-laki maupun wanita sama, dilipatgandakan hingga sepuluh kali di akhirat kelak. Adapun kelebihan laki-laki dibandingkan wanita hanyalah di dunia saja.

Seorang wanita, dalam aktivitasnya, selain aktivitas yang diwajibkan oleh Allah, haruslah memperoleh izin dari suaminya. Misalnya berpuasa sunnat, jika ia tidak mendapatkan izin suaminua, maka puasa sunatnya tidak mendapatkan pahala bahkan mendapatkan dosa. Apalagi dalam hal-hal yang hukumnya hanya mubah, maka seorang istri harus meminta ridla dari suaminya. Dalam sebuah hadist Rasulullah Saw. Bersabda: “Siapapun wanita yang keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia berada dalam kemurkaan Allah sampai ia pulang kerumahnya, atau suaminya telah tidla padanya.”

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Mempergauli Istri dengan Baik

Mempergauli Istri dengan Baik
Dalam hal mempergauli istri dengan baik ini, Islam telah memberikan contoh yang begitu lengkap. Ketika seorang istri meninggalkan kewajibannya, seorang suami harus memperingatkannya dengan halus. Misalnya, “Dik, utamakan shalat, jangan sampai shalatmu terbekalai”. Jika dengan cara demikian sang istri masih tidak mau sadar juga, maka bisa dengan sedikit keras, misalnya, “Mau shalat atau tidak? Sebagai orang tua jangan perlihatkan hal keburukan terhadap anak-anak”. Kalau dengan cara ini sang istri masih belum bisa menurut , maka peringatan ketiga adalah dengan pisah ranjang. Biarkan istri tidur sendirian. Diharapkan nanti jika ia merasa kesepian dan memerlukan kehangatan seorang suami, maka ia bisa sadar kembaki dan mematuhi perintah suami. Manun perlu diingat, meskipun seorang suami bisa memperingatkan istrinya dengan cara pisah ranjang, tidak seyogyanya sang suami mendiamkan istrinya dan tidak mengajak berbicara. Jika dengan cara seperti itu masih tidak bisa, maka soerang suami boleh memukul istri dengan syarat, pukulan itu tidak membahayakan bagi kesehatan, juga jangan sampai memukul muka.


Seorang suami harus selalu terlihat ceria di hadapan istrinya. Cemberut suami akan menjadikan istri takut dan serba salah. Jika ada suatu permasalahan lebih baik dibicarakan dengan baik-baik. Jangan sampai disimpan dalam hati dan dibiarkan menumpuk kerena bisa saja besok akan meledak.  Jangan sampai menyakiti istri, baik lahir maupun batin. Gembirakanlah istri, berikan penghargaan kepada mereka jangan mencacat hasil kerjanya. Apabila masakan istri tidak cocok dengan selera suami, maka jangan katakan secara terus terang dan jangan didiamkan, apalagi ditingal jajan diwarung karena hal itu akan melukai perasaan istri. Tetap saja makan walaupun tidak selahap seperti biasanya. Kalau ingi menasihati, katakan dengan lemah lembut. Misalnya, “Dik, bagaimana kalau besok masakan ini ditambah garam sedikit,” Atau, “Dik, bagaimana kalau besok menunya bukan ini lag. Soalnya menu ini sangat kusukai. Jika terlalus ering, nanti bisa jadi bosan”. Dengan perkataan seperti itu, seorang istri merasa lebih dihargai. Ia akan mengubah menu masakan tanpa ada rasa kecewa dan tersinggung.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memenuhi Undangan Tetangga

Memenuhi Undangan Tetangga
Ada kalanya tetangga kita mengundang untuk suatu acara seperti walimah atau pernikahan, maka sudah selayaknya kita menghadirinya. Karena yang demikiaan itu akan menambah keeratan dalam bertetangga. Persoalan nenghadiri undangan ini sepertinya sepele, namun hal ini berhubungan dengan perasaan seseorang. Bila kita bayangkan jika seseorang mengadakan walimah pernikahan dengan mengundang tetangga satu kampung, namun tidak satu pun yang datang tentu perasaannya akan terluka, meskipun secara material ia tidak dirugikan. Oleh karena itu, selayaknya undangan dari tetangga kita penuhi. Meskipun demikian, jika dalam acara yang diselenggarakan tetangga itu ada yang diharamkan oleh agama, maka kita tidak wajib datang. Misalnya, disana disediakan minum-minuman keras, diadakan pesta acara dansa, dan lain sebagainya.


Dengan memenuhi undangan, seorang Muslim harus berniat memuliakan tetangganya agar ia diberi pahala karenanya, sebab semua amal perbuatan itu harus dengan niat, dan bagi setiap orang itu apa yang ia niatkan, dan sebab dengan niat yang baik itu hal-hal yang mubah berubah menjadi ketaatan di mana seorang Muslim diberi pahala karenanya.


Tidak seharusnya membeda-bedakan antara undangan jauh dengan undangan yang dekat. Jika kita mendapatkan dua undangan yang berbeda tempat, maka selayaknya kita mendahulukan undangan yang lebih awal dahulu, dan meminta maaf kepada pengundang kedua. Ini dimaksudkan untuk menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberikan Kesaksian Kepada Tetangga

Memenuhi Undangan Tetangga
Ada kalanya tetangga kita mengundang untuk suatu acara seperti walimah atau pernikahan, maka sudah selayaknya kita menghadirinya. Karena yang demikiaan itu akan menambah keeratan dalam bertetangga. Persoalan nenghadiri undangan ini sepertinya sepele, namun hal ini berhubungan dengan perasaan seseorang. Bila kita bayangkan jika seseorang mengadakan walimah pernikahan dengan mengundang tetangga satu kampung, namun tidak satu pun yang datang tentu perasaannya akan terluka, meskipun secara material ia tidak dirugikan. Oleh karena itu, selayaknya undangan dari tetangga kita penuhi. Meskipun demikian, jika dalam acara yang diselenggarakan tetangga itu ada yang diharamkan oleh agama, maka kita tidak wajib datang. Misalnya, disana disediakan minum-minuman keras, diadakan pesta acara dansa, dan lain sebagainya.


Dengan memenuhi undangan, seorang Muslim harus berniat memuliakan tetangganya agar ia diberi pahala karenanya, sebab semua amal perbuatan itu harus dengan niat, dan bagi setiap orang itu apa yang ia niatkan, dan sebab dengan niat yang baik itu hal-hal yang mubah berubah menjadi ketaatan di mana seorang Muslim diberi pahala karenanya.


Tidak seharusnya membeda-bedakan antara undangan jauh dengan undangan yang dekat. Jika kita mendapatkan dua undangan yang berbeda tempat, maka selayaknya kita mendahulukan undangan yang lebih awal dahulu, dan meminta maaf kepada pengundang kedua. Ini dimaksudkan untuk menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Kewajiban Suami Memberikan Nafkah

Kewajiban Suami Memberikan Nafkah
Memberi nafkah adalah kewajiban suami, bukan kewajiban istri. Sedangkan apabila ada istri yang membantu suaminya dalam mencari nafkah, adalah baik sekali sepanjang tidak melanggar ketentuan-ketentuan agama. Misalnya, membantu suami mencari nafkah dengan mengajar, berdagang, menjahit, dan sebagainya. Akan tetapi, jika membantu mencari nafkah dengan cara yang dilarang oleh syara’ maka hukumnya tidak boleh.


Memberikan nafkah ini adalah salah satu kewajiban yang tidak ditentukan bilangannya. Yang penting tidak membuat madlarat atau kerusakan. Seseorang tidak dituntut agar bisa memberikan nafkah satu atau dua juta sebulan, dan seterusnya. Apabila seorang suami menargetkan, atau seorang istri menuntut nafkah yang tidak sesuai dengan kemampuan suami, maka dikhawatirkan sang suami tersebut akan melakukan hal-hal yang tidak diperkenankan agama. Misalnya, melakukan korupsi, manipulasi, dan seterusnya. Demikianlah keluhuran agama islam yang tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya.


Mekipun demikian, bukan berarti seorang suami boleh memberikan nafkah dengan semena-mena. Misalnya, dengan penghasilan lima juta perbulan, tetapi yang diberikan kepada istri hanya lima ratus ribu. Hal ini tentu tidak adil.


Di samping memberi nafkah lahir, seorang suami harus memberikan nafkah batin kepada istrinya. Suami harus bisa menjaga perasaan istrinya. Seorang suami jangan sampai membuat sakit hati dan kecewa terhadap istrinya, karena hal yang demikian akan merusak keharmonisan rumah tangga.
Salah satu kebutuhan batin istri adalah digauli (dijima’ atau berhubungan badan). Berhubungan badan ini hukumnya bisa wajib, bisa sunat, bisa juga haram. Para ulama berbeda pendapat tentang wajibnya seorang suami dalam menggauli istri. Seorang suami bisa berdosa kalau tidak memenuhi kebutuhan ini karena sebenarnya yang merasa perlu mendapatkan kebutuhan seks bukan hanya laki-laki, tetapi wanita juga. Apabila suami melalaikannya, seorang istri bisa menuntut dan mengajukan gugatan. Tidak terpenuhinya kebutuhan biologis ini akan menyebabkan penyimpangan-penyimpangan seksual. Bisa saja sang istri lalu selingkuh dengan laki-laki lain ketika sang suami dirasakan tidak memenuhi kebutuhan istrinya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberi Pinjaman Kepada Tetangga

Memberi Pinjaman Kepada Tetangga
Hak-hak tetangga yang harus kita tunaikan, tenteang memberi pinjaman kepada tetangga. Ada kalanya tetangga kita merasa kesulitan perekonomiannya. Penghasilan yang pas-pasan hanya cukup untuk makan sehari-hari, bila terpaksa anggota kelarganya ada yang sakit dan ia tidak mempunyai uang untuk membeli obat, maka satu-satunya jalan adalah pinjam uang atau berutang. Dalam keadaan demikian, kita harus membantunya. Pinjamilah ia uang dan berikan toleransi untuk mengembalikannya. Jangan sekai-kali memungut riba dalam peminjaman uang tersebut karena yang demikian itu adalah haram. Apabila ia pinjam uang satu juta, maka ia wajib mengembalikan satu juta, tidak lebih dan jika nanti ia merasa sudah tertolong dan ingin menambah kembaliannya, misalnya ditambah lima pulih ribu, maka orang yang memberi utang boleh menerimanya. Namun, jika memang orang yang berhutang hanya mengembalikan uang sebanyak utangnya maka orang yang memberi utang tidak boleh meminta lebih. Tentu akan lebih baik jika sebagian utang itu dibebaskan. Misalnya, seorang tetangga berutang satu juta rupiah untuk biaya operasi. Lalu kita memberinya utang sejumlah yang diperlukan. Dan memberi tambahan sekadarnya untuk membantu tetangga tersebut memperingan musibah yang dideritanya. Yang demikian itu akan sangat meringankan tetangga dan mulia disisi Allah jika dilandasi oleh ketulusan hati.


Meskipun demikian, memberi utang kepada tetangga ini hukumnya bisa bermacam-macam. Jika tetangga kita benar-benar merasa membutuhkan karena sesuatu hal yang mendesak seperti sakit keras dan kita memiliki uang maka kita wajib membantunya. Jika kebetulan itu tidak mendesak, misalnya hanya untuk membeli sepeda motor baru untuk berangkat kerja maka kita tidak diwajibkan untuk mengutanginya. Misalnya, tetangga berutang untuk maksiat, maka haram bagi kita mengutanginya. Misalnya, tetangga berhutang untuk main judi, untuk modal menjual minuman keras, untuk menyuap, dan sebagainya maka kita tidak boleh mengutanginya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga.

Memberi Kesempatan untuk  Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga.
Ketika kepada anggota keluarga diberi waktu dan kesempatan untuk sama-sama duduk mendiskusikan persoalan intern dan ekstern keluarga, maka itulah pertanda bahwa keluarga tersebut memperhatikan keutuhan keluarga, peran dan saling kerjasamanya. 


Tidak disangsikan lagi, bahwa laki-laki yang diberi amanah kepemimpinan dalam rumah tangga adalah  orang yang paling bertanggung jawab, penentu segala keputusan. Tetapi dengan memberikan kesempatan kepada yang lain - terutama kepada anak-anak yang menginjak dewasa - maka hal itu akan merupakan pendidikan tanggung jawab kepada mereka, di samping semua akan merasa lepas dan lapang dengan perasaannya, karena pendapat mereka didengar dan dihargai. 


Misalnya, dengan mendiskusikan soal, bertandang ke sanak keluarga menyambung silaturrahim, berdarmawisata, penyelenggaraan walimah pernikahan, aqiqah, pindah rumah, demikian juga diskusi tentang kemelut keluarga, kerabat dan memberikan andil pemecahannya.


Perlu juga diingatkan kepada bentuk lain dari pertemuan yang penting untuk diselenggarakan, yakni  "Pertemuan  Keterbukaan" antara kedua orangtua dan anak-anak. Beberapa kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak yang telah baligh terkadang tidak mungkin untuk dipecahkan kecuali melalui pertemuan pribadi. Misalnya, bapak dengan anak laki-lakinya memperbincangkan secara terbuka berbagai persoalan yang menyangkut problematika anak remaja dan puber, hukum-hukum baligh. Demikian pula halnya ibu dengan puterinya membincangkan persoalan-persoalan tersebut sekaligus mengajarinya hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita baligh.


Bapak dan ibu hendaknya berusaha semampu mungkin membantu memecahkan problem anak-anaknya terutama pada masa mereka masih remaja. Hal itu misalnya bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang menarik, seperti "ketika saya masih seumur kamu ...", sehingga mudah diterima.
Tidak adanya pertemuan semacam ini terkadang menjadikan sebagian anak-anak menjalin persahabatan dengan teman-teman yang tidak baik, yang pada akhirnya menimbulkan petaka besar.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberi Makanan Halal kepada Anak

Memberi Makanan Halal kepada Anak
Memberi nafkah kepada keluarga adalah bagian dari kewajiban seorang suuami sekaligus sebagai ayah. Dalam menunaikan kewajiban tersebut, seseorang tidak boleh melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Oleh karena itu, dalam memberi nafkah kepada keluarga (istri dan anak-anak) harus dengan cara yang halal.


Dalam kehidupan ini, banyak cara yag dapat ditempuh seseorang dalam memberi nafkah kepada keluarganya. Ada yang dengan cara halal ada pula yang dengan cara haram. Nafkah yang didapatkan dengan cara halal insya Allah akan membawa berkah. Artinya, keluarga akan dapat menggunakannya sesuai dengan jalan Allah. Adapun memberi nafkan dengan cara-cara yang diharamkan oleh Allah, maka bukan saja tidak membawa berkah, tetapi malah menjadi haram. Harta yang didapatkan dengan cara haram biasanya akan sulit mendatangkan kebahagiaan. Sebagai contoh seorang penjudi, setelah mendapat hasil banyak dari kemenangannya, tidak akan mungkin ketika pulang ia singgah di masjid  untuk melaksanakan shalat dan menyisihkan sebagian uangnya untuk infak. Seorang penjudi yang menang pastilah mempunyai kecenderungan menggunakan uangnya untuk modal berjudi lagi, untuk membeli minuman keras, untuk melacur dan sejenisnya. Oleh karena itu, kita harus benar-benar berhati-hati dalam memberikan nafkah kepada anak.


Makanan dikatakan halal apabila memenuhi dua syarat : pertama harus halal secara dzatnya. Misalnya darah, daging babi, bangkai dan  makanan yang tidak disembelih dengan menyebut nama allah adalah haram berdasarkan al-Quran. Binatang yang mempunyai dua alam atau binatang yang bisa hidup di darat dan bisa hidup di air hukumnya haram. Kedua harus halal cara mendapatkannya. Ada kalannya makanan itu berdasarkan dzatnya halal, namun cara mendapatkannya tidak halal maka hukumnya menjadi haram. Misalnya, daging ayam yang didapatkan dari mencuri. Biasanya orang tidak terlalu berat untuk mendapatkan makanan yang halal berdasar dzatnya. namun, banyak orang terjerumus memakan makanan yang haram berdasarkan cara memperolehnya. jika seseorang makan daging babi, maka paling tidak di dalam hati kecilnya mengatakan bahwa itu adalah makanan haram. Namun, jika orang makan makanan yang secara dzatnya halal namun cara mendapatkannya haram, orang sering tidak merasa bahwa dirinya sedang memakan makanan haram.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Rental Mobil Semarang
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Membantu Meringankan Beban Suami

 Membantu Meringankan Beban Suami

Memberi nafkah keluarga adalah tanggung jawab seorang suami. Meskipun demikian, seorang istri tidak dilarang untuk membantu suaminya sepanjang tidak melanggar norma-norma agama. Membantu meringankan beban suami bukan berarti seorang istri harus menjadi wanita karier dan bekerja segiat-giatnya agat mendapatkan gaji yang banyak. Membantu suami bisa juga dilakukan dirumah. Misalnya memasak, mencuci, membersihkan rumah dan sebagainya. Mungkinpada zaman sekarang sudah ada peralatan yang canggih untuk memudahkan pekerjaan. Ingin mencuci sudah ada mesin cuci, ingin memasak nasi sudah ada rice cooker, atau kalau tidak ada bisa jajan di warung, dan sebagainya. Meskipun demikian, seorang suami tentu akan lebih merasakan nikmatnya makan dari hasil masakan istrinya. Lebih suka mengenakan pakaian yang dicuci oleh istrinya. Lebih dari itu, seorang istri yang bekerja untuk suaminya baik itu memasak, mencuci, dan sejenisnya akan dihitung sebagai ibadah dab mendapatkan pahala yang besar.

Ibnu mas’ud juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: “Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya, maka Allah menulis baginya seribu kebaikan, mengampuni seribu kesalahan, dan mengangkat seribu derajat.”

Akhirnya, ada ssebuah petuah yang perlu disimak oleh pada wanita atau istri. Bahwa ada seorang wanita pernah berkata kepada putrinya yang hendak menikah. “Jagalah untuk suamimu sepuluh perkara, maka akan menjadi simpanan bagimu. Pertama dan kedua, qanaah dan mendengarkan serta mentaatinya. Ketiga dan keempat, jagalah mata dan hidungnya, artinya jangan sampai ia melihatmu dalam keadaan buruk (tidak berhias) dan jangan sampai hidungnya mencium bau tidak sedap darimu (pakailah wewangian). Kelima dan keenam, jagalah waktu makan dan waktu tidurnya. Kelaparan yang sangat akan membakar sedangkan rasa kantuk itu membuat marah. Ketujuh, menjaga hartanya dan jagalah kerabat dan keluarganya. Kesembilan dan kesepuluh, janganlah kamu membangkan perintahya dan jangan pula mengebarkan rahasianya (aibnya).

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Jurajil, Seorang Ahli Ibadah pada Zaman Bani Israil

Jurajil Seorang Ahli Ibadah pada Zaman Bani Israil

Kisah Jurajil, seorang ahli ibadah pada zaman Bani Israil patut menjadi renungan kita bersama untuk cara kita berbakti kepada orang tua dengan segera memenuhi panggilannya. Pada suatu hari Jurajil sedang melaksanakan shalat. Kemudian ibunya memanggilnya. Timbullah kebimbangan dalam hatinya apakah ia akan meneruskan shalat ataukah menghentikannya. Akhirnya, ia meneruskan shalatnya dengan pertimbangan bahwa shalat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya sedangkan memenuhi panggilan orang tua hanya komunikasi antar sesama makhluk Allah. Ibunya memanggilnya lagi dan Jirajil bimbang lagi, hingga akhirnya ia meneruskan shalatnya. Ibunya memanggilnya untuk yang ketiga kalinya dan Jurajil tetap tidak menghentikan shalatnya. Agaknya, ibunya merasa kecewa dengan sikap anaknya. Entah sadar ataukah tidak, ia berkata, “ya Allah, jangan engkau cabut nyawa anakku sebelum ia bertemu dengan seorang pelacur.”

Pada suatu hari Jirajil sedang khusyuk beribadah di suraunya. Tiba-tiba datang seorang wanita yang s angat cantik menemuinya. Wanita menggoda Jurajil untuk mengajak melakukan zina. Akan tetapi, Jurajil menolak dan tetap khusyuk beribadah. Akhirnya, wanita itu putus asa dan pergi. Lalu ia mendatangi seorang penggembala. Ia berzina dengan penggembala tersebut hingga akhirnya hamil.

Beberapa bulan kemudian, wanita pelacur yang pernah mendatangi Jurajil datang lagi. Ia meminta Jurajil bertanggung jawab atas kehamilanya. Mersa tidak bersalah, Jurajil menolak permintaan itu. Ia berani bersumpah bahwa dirinya tidak pernah berbuat zina. Wanita itu menghasut orang kampung dengan berkata, “ wahai saudara-saudaraku, kalian pasti tahu Jurajil. Di mata kalian ia adalah seorang yang tekun beribadah, tetapi sebenarnya ia tidak lebiih daripada lelaki hidung belang. Aku mempunya bukti. Lihatlah perutku ini. Perut ini bisa hamil tidak lain karena perbuatan bejatnya.”

Mendengat hasutan pelacur tersebut, para penduduk sudah tidak mau mempercayai Jurajil lagi. Mereka segera menyiksa Jurajil atas perbuatannya. Jurajil ingin mencoba menerangkan duduk persoalannya, namun kemarahan penduduk kampung sudah tidak terbendung. Akhirnya, Jurajil babak-belur hingga hampir mati karena disiksa oleh para penduduk kampung. Suraunya dibakar. Dengan meringis menahan sakit Jurajil berkata. “ kalau memang kalian ingin mengetahui siapa yang telah  menghamili wanita itu, maka tanyakanlah kepada bayinya jika telah lahir.”

Para penduduk menunggu saat wanita tersebut melahirkan. Begitu bayinya lahir, mereka langsung menanyakan,” siapa bapakmu?”

Bayi itu menjawab, “seorang penggembala.”

Inilah akibatnya seorang anak tidak mendengarkan panggilan ibunya, “kata Jurajil. Jurajil pun segera meminta maaf kepada ibunya dan ibunya memaafkannya. Lalu ia bercerita kepada penduduk kampung bahwa ibunya memanggil pada saat ia sedang shalat, namun ia tidak menjawabnya sehingga ibunya tanpa sadar mengucapkan kalimat yang tidak baik kepadanya. Karena yang mengucapkan adalah seorang ibu, maka Allah pun mengabulkannya. Mendengar penjelasan itu, para penduduk segera minta maaf kepada Jurajil. Mereka membantu merawat Jurajil dan bersedia membangun kembali suraunya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Gizi Ibu Hamil

 Gizi Ibu Hamil

Ibu hamil juga memerlukan lebih banyak zat gizi, vitamin, dan mineral yang lengkap. Untuk itu perlu ekstra suplemen vitamin-mineral juga. Jangan anggap remeh kekuatan vitamin mineral. Sekadar kekurangan salah satu vitamin saja pun berpotensi menimbulkan kecacatan pada bayi yang dikandung. Asam folat, B6, B12, selain mineral yang sering kurang dalam menu harian rutin, buruk akibatnya pada anak yang dikandung bila tubuh ibu hamil sampai mengalami kekurangan.

Bayi sumbing, kelainan sumsum tulang belakang, kelainan saraf, bisa terjadi hanya lantaran ibu hamil kekurangan vitamin mineral belaka. Untuk itu menu harian selain harus lebih besar porsinya, perlu lengkap, dan bervariasi pula.

Porsi makan ibu hamil memang harus lebih besar dari porsi selama tidak hamil. Tidak perlu da kali lebih banyak, namun semua takaran jenis menunya perlu ditambah dan jangan pula berlebih-lebihan alangkah bagusnya kalau secukupnya sesuai porsi ibu hamil. Begitu juga dengan kebutuhan vitamin dan mineral ibu hamil harus menjaga pola makan dan beristirahat secukupnya.

Dari sekian jenis zat gizi, menu berprotein merupakan kebutuhan paling utama bagi ibu hamil. Protein selain untuk pertumbuhan fisik anak, dibutuhkan pula untuk bertumbuhnya sel-sel otak.

Kita tahu kualitas otak anak sudah ditentukan sejak masih dalam kandungan ibu hamil. Semakin mencukupi kebutuhan protein dalam menu harian ibu hamil, semakin besar peluang otak anak di kandungan bertumbuh optimal. Tidak ada kesempatan kedua bagi otak anak seandainya bertumbuhnya otak terlanjur tidak optimal sejak di kandungan.  Kebutuhan gizi ibu hamil.

Tidak adan jenis makanan yang perlu dipantang selama kehamilan. Ibu bebas memilih menu harian apa saja, asalkan bergizi seimbang, lengkap, dan bervariasi. Semakin bervariasi menu harian dikonsumsi, semakin terpenuhi semua unsur zat gizi yang anak dalam kandungan butuhkan. Anak yang selama di kandungan memperoleh gizi yang lengkap, akan menjadikan tumbuh-kembangnya sejak masih dikandungan ibu hamil.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Jangan Mendiamkan Saudara

Jangan Mendiamkan Saudara

 Dalam kehidupan sehari-hari, barangkali ada ketidakcocokan dalam suatu keluarga. Mungkin ketidakcocokan itu akan disikapi dengan saling diam dan tidak saling sapa. Hal ini akan membuat rumah bagaikan neraka tang tidak akan membawa ketenteraman dan kebahagiaan. Oleh karena itu, tidak selayaknya dalam satu keluarga antara satu dengan yang lainnya saling mendiamkan. Tetapi, haruslah saling sapa. Sikap mediamkan saudara ini bukan hanya terbatas dalam satu keluarga saja, namun juga sesama muslim karena semua muslim itu adalah bersaudara.

Alangkah beratnya dosa bagi seorang muslim bila mendiamkan saudaranya. Mendiamkan saudara sesama muslim selama tiga hari saja lalu ia mati, diamcam masuk neraka. Meskipun demikian, ternyata masih banyak orang yang mendiamkan saudaranya sesama muslim lebih dati tiga hari, bahkan ada yang lebih dari tiga tahun. Nah, jika mendiamkan saudara sesama muslim selama tiga hari sudah dikatakan haram dan diancam masuk neraka, lalu bagaimana jika kita sampai mendiamkan saudara kandung kita, mediamkan anak kita, mendiamkan orang tua kita? Na’udzubillahi min dzalik.

Jika ada dua saudara sesama muslim saling mendiamkan, maka sudah selayaknya segera diakhiri dengan saling tegur sapa. Dengan salam dan tegur sapa insya Allah perbuatan saling mendiamkan itu bisa berakhir dan semuanya bisa berjalan normal kembali. Lebih dari itu, dengan salam diharapkan dosa saling mendiamkan akan diampuni oleh Allah.

Betapa besarnya resiko mendiamkan saudara. Amal perbuatan harus ditannguhkan, tidak bisa segera dihadapkan kepada Allah. Oleh karena itu, janganlah kita mendiamkan saudara. Karena hal itu bisa menghalangi diri dari masuk surga.

Menurut para ulama’, hukum seorang muslim mendiamkan saudaranya adalah haram, bahkan termasuk dosa besar. Akan tetapi, jika mendiamkan saudara itu karena ada udzur yang dibenarkan oleh syara’ maka tidak apa-apa. Sedangkan udzur yang dibenarkan oleh syara’ itu diantaranya adalah kemusyrikan,kemunafikan,kefasikan,dan lain-lain. Kita mendiamkan mereka karena takut terpengaruh perbuatan mereka atau menjadi korban perbuatan mereka. Hal yang demikian tidak apa-apa. Namun, jika tidak ada alasan yang dibenarkan oleh syara’, kita tidak boleh mendiamkan mereka. Misalnya, karena perbedaan pendapat, karena dendam pribadi, dan lain sebagianya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Rental Mobil Semarang
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

 Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...