Ilmu Yang Bermanfaat
Ilmu itu bagaikan cahaya, karena itu ia tidak akan masuk melainkan pada dada yang mampu menerima cahaya karena kesucian hati, demikian imu diumpamakan. Bagi manusia untuk hidup membutuhkan seperangkat ilmu. Karena itu ilmu begitu berharga lagi penting bagi kehidupan manusia. Ilmu itu menjadi penerang bagi hidup manusia diatas dunia, mengapa bisa demikian? Jika seorang manusia tanpa berpegang dengan ilmu maka ibarat berjalan dikegelapan malam tanpa pelita.
Keutamaan ilmu terletak pada efeknya bagi manusia didunia dan di akhirat. Di dunia, ilmu mendatangkan kemuliaan, kedudukan yang terhormat bagi seorang yang berilmu. Ilmu di dunia juga merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika kyai berilmu, maka amal baginya tatkala mengajarkan ilmunya kepada santri-santrinya. Ilmu bagi kehidupan manusia bagiakan palu godam yang berfungsi memecah kerasnya masalah dan menjadi jalan solusi bagi persoalan pelik dalam kehidupan.
Dengan ilmu hidup terasa mudah. Karena ilmu mengajarkan manusia untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi secara adil, tanpa menimbulkan kemudaratan. Ilmu tidak hanya membedakan harkat manusia dengan makhluk lainnya, ilmu juga membuat manusia mendapatkan penghargaan dan kemuliaan baik di dunia dan di akhirat kelak. Tanpa ilmu, manusia akan buta dalam menjalani hidup. Kenapa dikatakan buta? Manusia yang tidak berilmu, cenderung menjalani hidup berdasarkan pertimbangan yang tidak rasional hingga tak mampu menentukan pilihan terbaik. Dengan ilmu manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ilmu adalah anugerah maka jadikanlah ilmu sebagai ladang amal, jangan dibuat mahal harga sebuah pengetahuan, bukankah para ahli hadist, hufaz alquran tidak pernah memperjualbelikan ilmu, tapi mereka meletakkan ilmu sebagai tempat untuk beramal dan bersyukur kepada Illahi Rabbi.
Layaklah kita mensyukuri anugerah ilmu. Kendati kita merasakan ilmu di dada baru seujung kuku atau hanya setetes air di caawan. Tapi bukankah, ilmu yang sedikit bila diamalkan itu jauh lebih agung daripada ilmu yang banyak tapi tidak diamalkan. Dalam syair Arab dikatakan ‘ilm bila aml ka haba’i mansyurah’ atau ilmu tanpa pengamalan bagaikan debu yang berterbangan. Karena itu . Ilmu yang kelak diperoleh harus mejadi wasilah menuju kepada takwa, yang tentu akan mengangkat derajat mulia disisi Allah. Ilmu yang membuat orang mulia dan terhormat, dan mencurahkan manfaat yang sebesar-besarnya itu, sangat dianjurkan untuk dita'dhimkan. Ta’dhim adalah terjemahan dari rasa terima kasih yang besar dan penghargaan yang mendalam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga. Ketika kepada anggota keluarga diberi waktu dan kesempatan untuk sam...
-
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...
-
Tidak Menghalangi Tekad Bulat Suami Kapankah istri dapat dianggap menghalangi tekad suaminya? Yaitu ketika istri tidak lagi memiliki seman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar