Kamis, 04 November 2021

Upaya Membangun Keluarga Sakinah

Upaya Membangun Keluarga Sakinah

Perkawinan yang baik adalah sebuah ikatan seumur hidup dan memerlukan sesuatu yang lebih banyak daripada sekedar “peduli”, “pemenuhan diri”, dan “komitmen”. Perkawinan menuntut agar masing-masing kita jujur kepada diri sendiri, jujur kepada pasangan hidup dan jujur kepada Allah. Islam memandang potret keluarga yang ideal adalah keluarga yang dapat menggabungkan antara sakinah, mawaddah dan rahmah sebagai satu kesatuan dan dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mencapainya, tentu membutuhkan cara dan langkah yang beragam yang bisa saja berbeda antara satu keluarga dengan lainnya. Uraian berikut mencoba memberikan semacam tips bagi pembentukan sebuah keluarga bahagia yang sifatnya umum namun bisa direalisasikan dalam setiap keluarga.

          1.         Benar dan tepat dalam memilih jodoh.

Perkawinan merupakan sebuah ikatan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan kehidupan kemanusiaan. Oleh karena itu secara naluriah manusia akan berusaha untuk mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan keinginan mereka walaupun dalam ketentuan agama dianjurkan untuk selektif dalam memilih pasangan. Permasalahan memilih jodohmerupakan sesuatu yang pernah dialami oleh orang dalam menempuh rumah tangga. Seseorang dalam memilih calon istri atau suami mesti dipertimbangi oleh kriteria tertentu, walaupun upaya tersebut bukan merupakan suatu yang kunci, namun dapat menentukan baik tidaknya rumah tangga.

          2.         Mengembangkan prinsip musyawarah dan demokratis.

Dalam segala aspek kehidupan dalam rumah tangga harus diputuskan dan diselesaikan berdasarkan hasil musyawarah minimal antara suami dan istri. Adapun maksud demokratis adalah bahwa seluruh anggota keluarga harus saling terbuka untuk menerima pandangan dari masing-masing pihak. Untuk merealisasikan prinsip ini, maka setiap anggota keluarga harus saling menciptakan suasana yang kondusif untuk munculnya rasa persahabatan di antara mereka baik dalam hal suka maupun duka, dan merasa mempunyai kedudukan yang sejajar dan bermitra, tidak ada pihak yang merasa lebih hebat dan lebih tinggi kedudukannya, tidak ada pihak yang mendominasi dan menguasai. Dengan prinsip ini diharapkan akan memunculkan kondisi yang saling melengkapi dan saling mengisi antara satu dengan yang lain.

Realisasi lebih jauh dari sikap musyawarah dan demokratis dapat dikelompokkan kepada: pertama, musyawarah dalam memutuskan masalah-masalah yang berhubungan dengan reproduksi, jumlah danpendidikan anak dan keturunan, kedua, musyawarah dalam menentukan tempat tinggal (rumah), ketiga, musyawarah dalam memutuskan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan rumah tangga, dan keempat, musyawarah dalam pembagian tugas-tugas rumah tangga.

          3.         Menciptakan rasa aman dan tentram dalam keluarga.

Dalam kehidupan rumah tangga harus tercipta suasana yang merasa saling kasih, saling asih, saling cinta, saling melindungi dan saling sayang. Semua anggota keluarga harus menciptakan suasana bahwa rumah adalah tempat yang nyaman bagi mereka. Keluarga menurut Toffler, dapat berfungsi laksana raksasa peredam kejutan yakni tempat kembali berteduh setiap individu (anggota keluarga) yang babak belur dan kalah dalam pertaruhan hidup diluar rumah.18 Dalam bahasa Islam, keluarga berfungsi sebagai surga atau taman indah, tempat setiap anggota keluarga menikmati kebahagiaan hidup, dan menjadi penangkal gelombang kehidupan yang keras. Jika suasana kehidupan keluarga berantakan dan terpecah, tidak aman dan tentram maka kehidupan keluarga akan mengalami disorientasi, disharmoni, bahkan disintegrasi. Aman dan tentram disini bukan hanya terbatas pada aspek fisik semata, tetapi juga dalam aspek kehidupan kejiwaan (psikis).

          4.         Menghindari adanya kekerasan baik fisik maupun psikis.

Dalam kehidupan berkeluarga, jangan sampai ada anggota keluarga yang merasa berhak memukul atau melakukan tindak kekerasan fisik dalam bentuk apapun, dengan dalih atau alasan apapun, termasuk alasan atau dalih agama. Begitu juga setiap anggota keluarga harus terhindar dari kekerasan psikologi. Setiap anggota keluarga harus mampu menciptakan suasana kejiwaan yang aman, merdeka, tentram dan bebas dari segala bentuk ancaman yang bersifat kejiwaan, baik dalam bentuk kata atau kalimat sehari-hari yang digunakan maupun panggilan antar anggota keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan ketakutan bahkan sekedar ketersinggungan.

          5.         Menjadikan hubungan suami istri dan anggota keluarga lainnya adalah hubungan patner.

Relasi gender dalam hubungan suami dan istri dan anggota keluarga lainnya merupakan hubungan kemitrasejajaran. Meskipun pengertian kemitrasejajaran tidak bisa difahami dengan makna yang seragam, persis sama, tetapi pengertian kemitrasejajaran yang dimaksud disini adalah suatu relasi yang berdasarkan keadilan, saling membutuhkan, dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.20 Implikasi dari prinsip seperti ini akan memunculkan sikap saling, pertama saling mengerti latar belakang pribadi, kedua, saling menerima hobi, kelebihan dan kekurangandari masing-masing anggota keluarga, ketiga, saling menghormati perkataan, perasaan, bakat dan keinginan serta menghargai keluarga, keempat, saling mempercayai pribadi maupun kemampuan setiap anggota keluarga, kelima, saling mencintai dan menjauhi sikap egois.

          6.         Menumbuhkan prinsip keadilan.

Keadilan disini adalah menempatkan sesuatu pada posisi yang semestinya (proporsional). Jika ada diantara anggota keluarga baik laki-laki maupun perempuan yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri harus di dukung tanpa memandang dan membedakan berdasarkan jenis kelamin. Masing-masing anggota keluarga harus sadar sepenuhnya bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga yang harus memberi dan mendapat perhatian. Contohnya, bapak yang kerja dan mempunyai kewajiban di kantor atau sekolah, juga mempunyai kewajiban untuk memberikan perhatian kepada anak-anak, istrinya serta anggota keluarga lainnya. Demikian pula, ibu yang harus menuntaskan tugas kantor, tugas sekolah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan perhatian bagi suami, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya. Ini berarti semua anggota keluarga harus berlaku adil baik bagi dirinya dan anggota keluarganya. Suami, istri dan anggota keluarga adalah team-work dan team-meat dalam mencapai keluarga yang bahagia. Segala sesuatu menyangkut tugas-tugas untuk menciptakan keluarga yang sakinah haruslah adil, fleksibel, terbuka dan demokratis. Intinya berbagi tugas sesuai dengan kondisi objektif, atas kesepakatan bersama, dan untuk mencapai tujuan bersama.

          7.         Menciptakan kedewasaan diri.

Kebahagiaan dan kesejahteraan dalam perkawinan mempunyai beberapa unsur, baik yang seharusnya dipunyai seorang pria yang nantinya akan berfungsi sebagai suami ataupun seorang wanita yang akan menjadi seoang istri dan ibu dari anak-anaknya. Sebagian orang beranggapan bahwa unsur terpenting dalam membangun sebuah keluarga adalah masing-masing pasangan saling mencintai. Ada juga yang menyatakan bahwa kekayaan dan kecantikan menjadi modal bagi kebahagiaan sebuah keluarga. Salah satu unsur terpenting dalam mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga adalah kedewasaan diri. Kedewasaan dalam bidang fisik-biologis, sosial ekonomi, emosi dan tanggung jawab, pemikiran dan nilai-nilai kehidupan serta keyakinan atau agama, akan menyebabkan keluarga yang terbentuk dalam keadaan yang demikian mempunyai saham yng cukup besar dan meyakinkan untuk meraih taraf kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dalam keluarganya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Tidak Menghalangi Tekad Bulat Suami

Tidak Menghalangi Tekad Bulat Suami

Kapankah istri dapat dianggap menghalangi tekad suaminya? Yaitu ketika istri tidak lagi memiliki semangat, harapan, dan impian dalam hidupnya. Istri hanya menghadapkan wajah sepenuhnya ke masa sekarang, jiwanya statis, dan tidak pernah berusaha keluar dari  keadaan ini. Bagi istri masa depan, berbagai macam ide, dan semua tujuan yang ditetakan oleh suaminya hanya omong kosong belaka. Bahkan, istri pun tidak mengetahui pemikiran suaminya baik yang kecil maupun yang besar. Wanita seperti ini selalu tetap berdiri di tempatnya bergerak sedikit pun, seperti patung yang diam di tempat dan tidak pernah berpindah. Kemudian akan terperosok ke dalam suasana dingin. Semua khayalan dan cita-citanya hilang.

Jika kita bandingkan wanita yang menjadi penghalang suami dengan wanita penyejuk hati yang selalu menjadi fokus pandangan kita, keduanya jelas memiliki kepribadian yang berbeda. Wanita penyejuk hati memiliki kesiapan untuk membuka diri pada kehidupan. Memiliki kesiapan untuk membuka diri pada kehidupan. Mereka sabar, selalu melakukan pembaharuan, berfikir tentang masalah-masalah besar dan mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat, memiliki cita-cita, selalu belajar, menikmati segala sesuatu, dan bekerja secara kreatif. Sementara itu, wanita yang dianggap menghalangi tekad suami selalu menyusahkan suami memiliki kebalikan dari sifat-sifat di atas. Ia terpaku dengan situasi dalam lingkungannya selalu mengeluh dan berwajah muram, statis selalu bergantung pada rutinitas cenderung oportunis tidak memiliki keinginan untuk membangun. Bahkan ia cenderung selalu melakukan kerusakan terpaku pada kejenuhan dan tidak mampu berinovasi untuk menghilangkan kejenuhan itu. Demikian perbedaan antara kedua tipe wanita tersebut.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Tentang Para Remaja Putri

Tentang Para Remaja Putri

Tentang para remaja putri, salah satu kekhususan masa remaja adalah perubahan dalam perasaan. Persahabatan dan permusuhan remaja putri tidak memiliki warna yang pasti dan tidak bisa diperhitungkan. Anak perempuan dalam masa ini sangatlah cepat menjadi pecinta. sebelum mencintai, remaja putri ingin terlebih dahulu bersahabat. Persahabatan remaja putri sangatlah tulus dan memiliki kecenderungan untuk berkorban. Namun, kita tidak boleh lupa untuk melakukan penjagaan ekstra pada perasaan-perasaan para remaja putri. Karena para remaja putri masih kurang pengetahuan, sedangkan perasaan yang kuat menyala-menyala ada pada diri mereka. Kita dapat melihat cinta pada remaja putri lebih tulus dibanding remaja putra, yakni cinta yang halus dan tulus, yang timbul dari rasa keindahan dan kelembutan perasaan. mungkin karena hal inilah para remaja putri lebih banyak tertipu, terlena pada cinta yang diberikan pada para remaja putri lalu menerimannya dengan setulus hati.

Keindahan yang ada pada remaja putri adalah sebuah kesenangan. Semakin kecantikan itu sesuai dengan harapan-harapan para remaja putri, dan semakin remaja putri memahaminya menyadari kecantikan mereka maka semakin bertambah pula kesenagan remaja putri. Nilai kecantikan para remaja putri tidak hanya dari sisi tubuh. Kecenderungan pada keindahan tubuh menyebabkan para remaja putri menyukai perhiasan yang merupakan tanda-tanda kecintaan pada diri sendiri. Karena hal-hal inilah remaja putri lebih memperhatikan dirinya dan berupaya menghias diri dengan memakai pakaian yang bagus. Masa-masa remaja adalah masa sensitif, dimana seseorang pada masa itu mudah terharu dan rapuh. Para remaja putri sangat cepat terpengaruh dan tidak menyukai kejadian-kejadian dan kenyataan yang tidak menyenangkan. Sekecil apa pun cacian dan pengucilan yang mereka rasakan, akan membuat mereka merasa tak berarti dan tidak danggup lagi menghadapi kondisi-kondisi itu. Kehidupan para remaja putri memiliki kondisi yang khusus, dengan ritme dan alunan yang bisa menghilangkan kehausan para remaja putri. Perkembangan usia baligh dibarengi dengan gejolak yang cukup besar, yang pada akhirnya menyebabkan remaja sangat mudah terpengaruh oleh kondisi-kondisi dan kejadian-kejadian, sehingga tangis, tawa kesedihan, dan kegembiraan mereka terkesan tidak wajar, tentang para remaja putri.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Sosial Remaja Putri

 Sosial Remaja Putri

Masalah akhlaq usia remaja, selama ini, orang tua memiliki anak yang penurut, dan selalu menaati perintah serta larangan orang tua. Namun, kini orang tua dihadapkan pada seorang anak yang menganggap dirinya sudah besar dan tidak menyukai hidup dengan aturan-aturan lama. Akhlak dan jiwa para remaja sedang terbangun, sedang terbentuk secara bertahap menuju kesempurnaan, atau istilahnya lebih matang. namun untuk mencapai tahap ini, dibutuhkan waktu dan kesanggupan orang tua serta para pendidik.

Peran lingkungan terhadap akhlak remaja, kesadaran muncul di masa remaja, terutama pada usia 12-13 tahun. Yang lebih penting lagi adalah tumbuhnya kesadaran beragama, kesadaran jiwa dan fitrah. Pada sisi lain, remaja mulai memasuki masyarakat dan bermasyarakat. Setiap perilaku dari individu-individu masyarakat menjadi contoh dan pelajaran bagi dirinya. Moral remaja merupakan pantulan dari kondisi-kondisi sekitarnya, dimana mode-mode pakaian dan perilaku baru masyarakat menarik perhatiannya dan menariknya untuk mengikuti hal-hal tersebut.

Kekuasaan, merupakan keunikan perkembangan masa remaja. Rasa berkuasa muncul dari diri remaja seolah olah dirinya adalah pemimpin, ia menjadi egois dan mau menang sendiri. Kondisi tersebut menyebabkan ketidakterikatan dalam menghadapi lingkungan sekitar. Remaja putri ingin semua orang mau berkorban demi kekuasaan, posisi, dan kondisi dirinya. orang-orang disekelilingnya diupayakan untuk memperhatikan kondisi-kondisi seperti ini. Bersolek, perhatian pada tubuh, pakaian, dan kecantikan luar merupakan bukti tentang hal ini. Remaja menghabiskan banyak waktunya untuk memperhatikan bentuk pakaian, cara berpakaian dirinya, dan berupaya sebisa mungkin agar tidak ada cacat pada dirinya.

Hubungan dengan orang tua, sebagian remaja mengambil jarak dengan kedua orang tua mereka,tidak mentaati perintah orang tua mereka, bahkan bersikukuh terhadap hal-hal salah yang mereka lakukan atau pendapat-pendapat mereka yang keliru. Masalah ini disebabkan karena mereka menganggap orang tua mereka otoriter, kaku, kolot, tidak logis, dan banya bertentangan dengan cara hidup modern. Kadang kala adan remaja putri yang menuding ibunya berpikiran kolot karena tidak mengizinkannya ikut acara-acara tertentu. Karena mendapat larangan-larangan dari orang tuanya, remaja berusaha menemukan kesalahan yang ada pribadi kedua orang tuanya atau berupaya membuat keduanya tidak berkutik. Remaja terkadang menutupi perasaan-perasaannya dan meninggikan kepribadian serta kepercayaan diri sendiri. Hinaan dan cercaan ayah dan ibunya bukan hanya membuatnya tidak taat pada perintah keduannya, melainkan juga membuatnya menganggap remeh dan menyepelekan keyakinan kedua orang tuanya itu.

Persahabatan, seorang remaja berusaha mencari sahabat yang bisa berbagi rasa, bisa mempercayainya, dan bisa menjadi tempat mencurahkan segala masalah pribadi yang dihadapinya. Remaja berusaha memuji sahabatnya dengan cara memberikan hadiah. Seorang remaja tidak ingin kehilangan sahabat. Oleh karenanya, remaja lebih cenderung untuk berpakaian seperti sahabatnya, menghias rambut seperti sahabatnya, dan berperilaku juga seperti sahabatnya. Pada satu sisi, hal-hal tersebut bisa mengakibatkan penyimpanan dan kerusakan. namun di sisi lain, persahabatan juga bisa menjadi sarana petunjuk jalan kebenaran.

Sopan santun dan adat istiadat, masa remaja adalah masa penentangan dan pembangkangan. Penentangan terhadap berbagai kenyataan, keluarga, dan terhadap adat istiadat yang berlaku dimasyarakat.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Hindari Pertengkaran Orang Tua

Hindari Pertengkaran Orang Tua

Hindari Pertengkaran Orang TuSetiap konflik dalam keluarga (pertengkaran orang tua), pasti mempengaruhi pola pikir dan kelakuan anak. Apa lagi jika konflik tersebut diperlihatkan di depan anak. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi psikis anak dalam konflik rumah tangga. Seperti besarnya konflik, usia anak dan jenis kelamin anak (anak perempuan biasa lebih sensitif ketimbang anak laki-laki).
Apabila konflik yang terjadi masih kecil, orang tua pasti mampu menutupinya. Dan, anak tidak akan mengetahui masalah itu karena orangtua tidak memperlihatkan konflik di depan anak. Kecuali jika konflik sudah membesar dan orang tua tidak dapat menutupinya dari anak, akan sangat berpengaruh pada mental anak.

Konflik berkepanjangan yang terjadi pada keluarga akan membawa dampak psikologis anak saat mereka remaja. Ketika anak masih balita, mereka belum merasakan apa-apa. Namun memori otaknya akan tetap merekam setiap peristiwa yang mereka alami, meski hanya seperti mimpi. Bayang-bayang ini akan semakin jelas terpateri dalam pikiran mereka ketika beranjak remaja. Karena pada saat itu, mereka mulai mengerti realita kehidupan.

Sangat jarang, sekelompok orang yang hidup serumah tanpa pernah berselisih. Berdamai setelah berselisih adalah baik dan kembali pada kebenaran adalah mulia.

Akan tetapi, yang bisa menggoncangkan keutuhan rumah tangga dan membahayakan keselamatan bangunan intern adalah tampaknya berbagai perselisihan itu di hadapan anggota keluarga yang lain, sehingga mereka terpecah menjadi dua bala tentara atau lebih, kesatuan menjadi bercerai berai, belum lagi pengaruhnya terhadap kondisi kejiwaan anak-anak terutama terhadap mereka yang masih kecil.

Renungkanlah, apa yang terjadi jika sang bapak berkata kepada anaknya: "Jangan bicara dengan ibumu". Sang ibu pun berkata kepada puterinya: "Jangan bicara dengan ayahmu". Anak-anak menjadi bingung,  tercabik-cabik jiwanya dan semua hidup dengan penuh beban dan serba sulit.

Karena itu, hendaknya kita menjaga agar tidak menjadikan perselisihan, dan kalau toh terpaksa ada hendaknya hal itu kita sembunyikan. Kita bermohon kepada Allah semoga Allah mempertautkan segenap hati.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Perpustakaan di Rumah

Perpustakaan di Rumah

Diantara yang membantu proses pengajaran bagi keluarga adalah pemberian kesempatan belajar agama dan menolong mereka untuk mentaati hukum-hukum syari'at dengan membuat perpustakaan Islami di rumah, tidak http://cakun.info/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gifharus besar, tetapi yang penting bisa menyeleksi buku-buku penting, menempatkannya di tempat yang gampang diambil, dan menganjurkan anggota keluarga untuk membacanya.

Diantara perpustakaan yang baik dan efisien - dan perpustakaan itu memuat sumber-sumber yang daripadanya bisa dicari pembahasan dan pemecahan berbagai persoalan, bermanfaat untuk anak-anak di sekolah, dan hendaknya pula memuat buku-buku untuk tingkatan yang beragam, juga buku-buku yang cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan.

Untuk mendirikan perpustakaan rumah, bila perlu dengan memanfaatkan pameran buku-buku setelah  meminta pertimbangan terlebih dahulu kepada orang yang ahli di bidang perbukuan.

Diantara yang membantu memudahkan mencari buku-buku yaitu dengan menertibkan buku-buku sesuai judulnya. Misalnya buku tafsir di rak tersendiri, demikian pula hadits, fiqh dan seterusnya.

Di bawah ini ada beberapa usulan dalam masalah buku-buku penting bagi perpustakaan rumah:

Tafsir: Tafsir lbnu Katsir, Tafsir lbnu Sa'di, Zubdatut Tafsir karya Al-Asyqar, Ushulut Tafsir karya Ibnu Utsaimin, dan Lamahaat fii Uluumil Qur'an karya Muhammad Ash-Shabbagh.

Hadits: Shahihul Kalimith Thayyib, Amalul Muslimi fil Yaum wal Lailah, Riyadhush Shalihin dan keterangannya, Nuzhatul Muttaqin, Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Zubaidi, Mukhtashar Shahih Muslim karya Mundziri dan Al-Albani, Shahihul Jami' Ash-Shaghier, Dha'iful Jami' Ash-ShaghierShahihut Targhib wat Tarhib, As-Sunnah wa Makaanatuha fit Tasyrii', Qawa'id wa Fawa'id Minal Arba'in An-Nawawiyyah karya Nazhim Sulthan.

Aqidah: Fathul Majid Syarhu KitabAt-Tauhid dengan tahqiq Arna'uth, A'laamus Sunnah Al-Mansyurah karya Al Hakamy,Ma'arijul Qabuul karya Al—Hakamy, Syarhul Aqidah Ath-Thahawiyah dengan tahqiq Al-Albani, Silsilatul Aqidah karya Umar Sulaiman Al-Asyqar (8 ]uz), Asyraatus Saa'ah karya Dr.Yusuf Al-Wabil.

Fiqh: Manaarus Sabil karya Ibnu Dhauyan, Irwaa'ul Ghalil karya Al-Albani, Zaadul Ma'aad, Al-Mughni karya lbnu Qudamah, Fiqhus Sunnah, Al-Mulakhkhashul Fiqhi karya  Shalih Fauzan, Majmu'atu Fataawa Al-Ulama (Abdul Aziz bin Baaz, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Abdullah bin Jibrin), Shifatu Shalatin Nabi karya Al-Albani dan Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Mukhtashar Ahkamil Jana'iz karya Al-Albani.

Akhlaq dan Penyucian Jiwa:  Tahdzibu Madarijis  Salikin, Al-Fawa'id, Al-Jawabul Kaafi, Thariqul Hijratain Wa Baabus Sa'adatain, Al-Wabilush Shayyib Wa Rafi'ul Kalimith Thayyib karya Ibnul Qayyim, Lathaa'iful Ma'aarif karya lbnu Rajab, Tahdzibu Mau'idhatil Mukminin, Ghidza'ul Albab.

Sejarah dan Biografi: Al-Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir, Mukhtashar Asy-Syamaa'il Al Muhammadiyyah karya At-Turmudzi, Ar-Rahiiqul Makhtum, Al- 'Awaashim minal Qawaashim karya Ibnul Arabi tahqiq Al-Khatib dan Al-Istanbuli, Al-Mujtama' Al- Madani (1-2) karya Akram Al-Umari, Siyaru  A'laamin Nubala', Manhaju Kitaabit Tarikh Al-lslami karya Muhammad bin Shamil As-Salami.

Selain itu masih banyak lagi buku-buku yang bermanfaat. Apa yang kami sebutkan di atas hanyalah sebagai contoh, tidak berarti kami membatasi. Di samping itu, saat ini telah pula merebak kecenderungan buku-buku kecil dan praktis yang banyak bermanfaat. Kalau kita catat di sini, tentu tak memungkinkan, karena itu masing-masing hendaknya meminta pendapat orang ahli dan teliti dalam menyeleksinya. Dan sungguh, barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscaya Ia akan pahamkan orang tersebut dalam masalah agama.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Perhatian terhadap Anak-anak di Rumah

Perhatian  terhadap Anak-anak di Rumah, dalam hal ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan,diantaranya:
  1. Hafalan Al-Qur'an dan kisah-kisah Islami.
    Betapa indah manakala sang ayah mengumpulkan anak-anaknya untuk membacakan kepada mereka  ayat-ayat Al-Qur'an dengan sedikit keterangan, lalu memberikan hadiah-hadiah bagi yang bisa menghafalkannya. Seoranganak yang masih kecil bisa juga telah hafal surat Al-Kahfi karena ayahnya selalu mengulang-ulang bacaan ayat tersebut setiap kali hari Jum'at.Termasuk yang amat menarik dan berpengaruh besar terhadap anak adalah dengan menceritakan dan memperdengarkan kepada mereka kisah-kisah Islami.Diantara kisah-kisah itu adalah kisah Nabi Nuh alaihis salam  dan banjir topan, kisah Nabi Ibrahim alaihis salam dalam menghancurkan patung-patung lalu pelemparan Nabi lbrahim alaihis salam  ke dalam api, kisah Nabi Musa dan selamatnya dari Fir'aun yang kemudian ia tenggelam dalam lautan, kisah Nabi Yunus alaihis salam  dalam perut ikan, kisah singkat Nabi Yusuf alaihis salam dan perjalanan hidup Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti diutusnya beliau  sebagai rasul dan kisah hijrah, petikan peperangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  seperti perang Badar dan Khandaq dan yang lain seperti kisah beliau dengan laki-laki dan unta yang menjadikannya lapar dan bersusah payah.Juga kisah orang-orang shalih, seperti kisah Umar bin Khathab radhiyallah 'anhu dengan seorang ibu bersama anak-anaknya yang kelaparan di dalam kemah, kisah para penggali parit (Ashaabul Ukhduud), kisah pemilik-pemilik kebun dalam surat Nun, dan tiga orang yang tersekap di dalam gua dan sebagainya.

Semua hal di atas hendaknya diringkas dan disederhanakan dengan beberapa komentar dan pengambilan ibrah (pelajaran), kita tidak membutuhkan cerita-cerita yang bermacam-macam yang menyimpang dari aqidah dan penuh khurafat atau yang menakutkan (horor) sehingga merusak jiwa anak karena mewariskan rasa takut dan pengecut.

  1. Perhatian terhadap mainan anak-anak yang menghibur dan mendidik.
    Hendaknya disediakan ruangan untuk anak-anak bermain. Baik juga jika ada lemari khusus sehingga anak-anak bisa menertibkan mainan mereka di dalam lemari  tersebut. Hendaknya dihindari beberapa permainan yang bertentangan dengan syariat, seperti: alat-alat musik, yang bertanda gambar salib, atau permainan dadu.Akan lebih baik jika dipenuhi sarana yang menunjang ketrampilan bagi anak-anak remaja seperti pertukangan, elektronika, mekanika dan beberapa permainan (games) komputer yang dibolehkan. Tetapi  dalam hal ini, kita mengingatkan bahaya program komputer yang bisa menampilkan gambar wanita-wanita perusak, juga permainan yang di dalamnya terdapat gambar salib, bahkan sebagian mengatakan, salah satu game komputer berbentuk permainan judi. Demikian juga ada game yang menampilkan empat gadis di layar monitor. Orang yang memainkan game ini harus memilih salah satu di antara empat gambar tersebut yang kesemuanya hampir mirip. Jika menang dalam game ini, pemain akan diberi pertanda hadiah dengan keluarnya gadis yang paling seronok dan porno, na'udzubillah.
  2. Memisahkan antara anak laki-laki dengan anak perempuan dalam tidur.
    Inilah perbedaan cara menertibkan rumah antara orang yang taat beragama dengan orang yang sama sekali tidak memperhatikan persoalan agama.
  3. Bercanda dan menyayangi.
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mencandai anak-anak, mengusap kepala mereka dan memanggil mereka dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan oleh-oleh pertama kali kepada anak yang paling kecil.

dalam kenyataannya, masih banyak jalur dan berbagai cara yang digunakan untuk mengapresiasi memperhatikan memahami mengenal terhadap anak anak. begitu pula dengan metode yang digunakan.  semoga tulisan mengenai perhatian terhadap anak anak dirumah seperti yang tersebut diatas dapat bermanfaat.

Mengormati Sang Suami

Mengormati Sang Suami, Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga diibaratkan sebuah Negara, maka suami seorang presiden yang harus dihormati, sedangkan istri ibaratnya sebagai menteri.

Kalau dalam sebuah negara mempunyai banyak menteri, tetapi di dalam sebuah rumah tangga mungkin hanya ada satu saja, meskipun bagi orang yang berpoligami bias lebih dari satu. Semua masalah dalam rumah tangga dipegang oleh istri. Mulai dari mengatur keuangan, mengatur anak-anak, mengatur rumah, dan sebagainya, istrilah yang biasa bertanggung jawab.

Seorang istri, biasanya juga seorang ibu. Ia mempunyai kewajiban terhadap suaminya dan juga terhadap anak-anaknya.

Agar sebuah rumah tangga bisa hidup harmonis, bahagia, dan sejahtera, seorang istri harus bisa menghormati dan menghargai suaminya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ole seorang istri yang telah ditetapkan dalam agama Islam:

  1. Mencari Ridla Suami, ridla suami adalah bagian terpenting yang harus dicari oleh seorang istri. Sebab bagaimanapun juga, suami memiliki hak yang besar atas istrinya.
  2. Ridla dengan Keadaan Suami, dalam rumah tangga kadangkala keadaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan yang diimpikan. barangkali kedaan ekonomi, keluarga,kedudukan sosial, dan lain sebagainya.
  3. Menjaga Dirinya dan harta Suami, seorang istri harus bisa menjaga dirinya dan menjaga harta suaminya. Ia tidak boleh mengobral dirinya kepada orang lain. jangan sampai seorang istri membuat sang suami merasa cemburu. Misalnya, dengan berbagai aktivitas ia melalaikan sang suami. Padahal, apabila ia hendak berpergian, seorang istri harus minta izin kepada suaminya.
  4. Membantu Meringankan Beban Suami, memberi nafkah keluarga adalah tanggung jawab suami .Mesipun demikian, seorang istri tidak dilarang membantu suaminya sepanjang tidak melanggar norma-norma agama.
--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Rental Mobil Semarang
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memelihara Sifat-Sifat yang Baik

Memelihara Sifat-Sifat yang Baik

Lemah lembut, sabar, tepat janji, tekun, rapi, dan penuh perhatian adalah sifat baik yang perlu dimiliki oleh wanita. Dengan sifat ini, wanita bisa menjelma menjadi ratu yang duduk disinggasana hati pria. Semua sifat ini tidak memberikan makna, pengaruh dan manfaat kecuali bila kondisi psikologis wanita berada dalam keadaan stabil. Jika wanita memiliki kondisi psikologis yang tidak stabil, ia dapat mengubah semua kebaikan itu menjadi kerusakan yang menyedihkan. Jika kondisi jiwa wanita stabil, ia dapat menumbuhkan kemandirian dan keyakinan sang suami dalam bekerja. Hal yang demikian ini merupakan bekal yang diperuntukkan untuk menjalin komunikasi dalam lingkungan keluarga. Sebaliknya, jika kondisi jiwa wanita itu kurang stabil, ia dapat berbuat hal-hal yang diluar kesadaran dirinya. Sang suami tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun karena segala sesuatu dikuasai oleh sang istri. Wanita seperti ini menuntut suaminya agar selalu membutuhkannya. Demikianlah, sifat-sifat yang baik bisa berubah menjadi buruk manakala dalam diri wanita terdapat jiwa yang tidak stabil. Istri selalu ingin mengatur dan berkuasa dalam keluarga. Kemudian ingin menguasai segala susuatu serta tidak mau memberikan kesemparan kepada suaminya untuk mengembangkan diri. Segala sesuatu harus berada dalam kuasa istri.

Kita bisa ambil contoh sifat lainnya, misalnya sifat toleransi. Toleransi adalah sifat yang selalu dijunjung oleh wanita penyejuk hati sehingga wanita memiliki kekuatan dan ketegaran yang menjadikannya mampu bersabar atas segala musibah dan berbagai macam cobaan. Lalu, bagaimana sifat ini dapat merubah menjadi buruk dan rusak? Ini dapat terjadi manakala toleransi dijalankan tanpa disertai keriangan hati, keterbukaan, fleksibilitas, dan sikap optimisme. Jika demikian halnya, wanita justru akan bersikap keras, dingin, kejam, dan masa bodoh. Toleransi ini hadir dalam bentuk yang alot dan dipenuhi dengan berbagai hal negatif. Jika kita beralih ke sifat tepat janji, kita akan mendapati bahwa sifat ini akan dirancukan oleh wanita yang jiwanya tidak stabil menjadi tuntutan dan akhirnya menjadi kewajiban yang sangat memberatkan. Sifat tepat janji  yang rancu ini akhirnya bersatu dengan sifat toleransi  yang rancu pula.

Ketika wanita berlebih-lebihan dalam mengekspresikan dan menerapkan sifat-sifat di atas, ia malah dapat merancukan semua sifat itu. Berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu, meskipun itu adalah hal yang bagus dan mulia dapat menimbulkan pengaruh yang berlawanan, misalnya saja sifat rapi. Sifat ini dapat berubah menjadi sesuatu yang mengjengkelkan ketika diterapkan secara berlebihan. Demikianlah pula halnya dengan berlebihan dalam kebersihan dan rutinitas yang dapat menbunuh kretivitas. Demikianlah, sifat-sifat terpuji seperti kelembutan, toleransi, tepat janji, keteguhan, konsistensi, dan rapi, jika berada dalam diri wanita yang jiwanya tidak stabil akan berubah menjadi tercela.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memelihara Kebersihan dan Kecantikan

Memelihara Kebersihan dan Kecantikan

Istri selalu mempercantik diri dan berhias untuk suaminya agar suami selalu sayang dan mencintainya. Istri juga berusaha menampakkan kebersihan rumah, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya sebab istri mengetahui bahwa kebersihan menjadikan tetap cantik dan mempesona. Istri juga mengetahui bahwa yang mengabaikan kebersihan diri akan dijauhi oleh suaminya. Namun, anehnya banyak wanita yang selalu mengenakan pakaian paling bagus dan berbagai macam perhiasan saat keluar rumah, tetapi saat berada di rumah mereka tidak mempercantik dan berhias diri.

Seandainya mereka mengetahui akibat buruk yang ditumbulkan oleh kebiasaan itu, niscaya mereka tidak akan lagi melakukan hal tersebut. Mereka akan segera memenuhi ketentuan syariat yang memerintahkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian. Aisyah pernah meriwayatkan bahwa ada seorang wanita dari kaum ansyar yang bertanya kepada Nabi Saw. Mengenai cara menyicikan diri dari haid. Rasulullah Saw pun segera mengajarkan bagaimana seharusnya wanita itu menyucikan badan. Beliau bersabda kepadanya ‘ambil sepotong kapas, lalu bersucilah denganya!’ wanita itu bertanya, ‘bagaimana aku harus bercusi dengan kapas itu?’ Beliau berkata, ‘bersucilah denganya!’ wanita itu masih bertanya juga’ ya Rasulullah, bagaimana aku harus bersuci denganya? Lalu beliau pun berkata ‘Subhanallah, bersucilah dengannya! Aisyah lalu berkata, ‘letakkan kapas ini di tempat ini dan itu dan usapkanlah pada bekas darah. Secara terang-terangan Aisyah memberitahukan kepadanya tempat diletakkan kapas tersebut.

Wanita yang selalu menjaga kebersihan tidak pernah lalai untuk menghilangkan bau yang tidak sedap pada tubuhnya dengan berbagai macam cara sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang sangat baik bagi diri sang suami. Selaih hal-hal di atas, penekanan tentang pentingnya menjaga kesucian dan kebersihan bukan berarti mengajak untuk melakukannya secara berlebihan. Seruan ini harus diletakkan dalam bingkai kesederhanaan dan keseimbangan.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Rental Mobil Semarang
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberikan Kesempatan Kepada Suami untuk Menekuni Pekerjaannya

Memberikan Kesempatan Kepada Suami untuk Menekuni Pekerjaannya

Sebagian wanita memperlihatkan kejengkelan jika melihat suaminya tenggelam dalam kesibukan dan memusatkan konsentrasi serta tenaganya pada pekerjaan. Tidak diragukan lagi bahwa laki-laki harus menyeimbangkan hak dan kewajibannya agar tidak ada satupun hak dan kewajiban itu tidak diabaikan. Namun, tidak jarang kondisi tertentu memaksa sang suami mencurahkan segenap tenagannya untuk merealisasikan tujuan penting yang telah di rencanakan yang dapat mengantarkan diri dan keluargannya menuju tingkat yang lebih tinggi sehingga kadang hak-hak istri terabaikan. Wanita yang cermat dapat memahami kondisi ini. Oleh karena itu, ia membiarkan suaminya pada saat-saat tertentu untuk fokus pada pekerjaannya sambil berusaha menyeimbangkan perasaannya agar tidak terlalu gundah ketika ditinggal oleh sang suami. Pada waktu-waktu tersebut itu ia melakukan berbagai kegiatan kreatif yang membangun.

Jika sang istri tidak berhasil mewujudkan keseimbangan perasaannya (saat ditinggal oleh suami), ini dapat menggangu konsentrasi sang suami dalam menyelesaikan pekerjaannya. Bisa jadi pekerjaannya terancam gagal. Hal ini karena sang suami tertekan dan sibuk memikirkan kesedihan yang dialami oleh istrinya. Bahkan, sang suami cenderung mengorbankan pekerjaannya agar sang istri tidak selalu mengeluh. Istri seperti ini bertanggung jawab langsung jika sang suami mengalami kegagalan salam mencapai keberhasilan sebab ia telah menyebabkan berkurangnya semangat dan kegigihan sang suami.

Selain itu, istri hendaknya tidak terlarut dalam berbagai urusan rumah tangga dan kesulitan keluarga. Ia harus berusaha agar sang suami dapat bekerja dengan tenang serta memberikan kesempatan penuh kepada suami untuk berkonsentrasi pada pekerjaannya. Istri berusaha tidak menbuyarkan konsentrasi suami, tidak menggangu perhatian suami, dan tidak menganggap tindakan menyendiri yang dilakukan suami untuk pekerjaannya itu sebagai tanda ketidakcintaan. Oleh karena itu, hendaknya istri tidak menuntut suaminya untuk selalu bersamanya pada saat sang suami butuh waktu sendirian untuk bekerja.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga

Memberi Kesempatan untuk  Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga.

Ketika kepada anggota keluarga diberi waktu dan kesempatan untuk sama-sama duduk mendiskusikan persoalan intern dan ekstern keluarga, maka itulah pertanda bahwa keluarga tersebut memperhatikan keutuhan keluarga, peran dan saling kerjasamanya.

Tidak disangsikan lagi, bahwa laki-laki yang diberi amanah kepemimpinan dalam rumah tangga adalah  orang yang paling bertanggung jawab, penentu segala keputusan. Tetapi dengan memberikan kesempatan kepada yang lain - terutama kepada anak-anak yang menginjak dewasa - maka hal itu akan merupakan pendidikan tanggung jawab kepada mereka, di samping semua akan merasa lepas dan lapang dengan perasaannya, karena pendapat mereka didengar dan dihargai.

Misalnya, dengan mendiskusikan soal, bertandang ke sanak keluarga menyambung silaturrahim, berdarmawisata, penyelenggaraan walimah pernikahan, aqiqah, pindah rumah, demikian juga diskusi tentang kemelut keluarga, kerabat dan memberikan andil pemecahannya.

Perlu juga diingatkan kepada bentuk lain dari pertemuan yang penting untuk diselenggarakan, yakni  "Pertemuan  Keterbukaan" antara kedua orangtua dan anak-anak. Beberapa kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak yang telah baligh terkadang tidak mungkin untuk dipecahkan kecuali melalui pertemuan pribadi. Misalnya, bapak dengan anak laki-lakinya memperbincangkan secara terbuka berbagai persoalan yang menyangkut problematika anak remaja dan puber, hukum-hukum baligh. Demikian pula halnya ibu dengan puterinya membincangkan persoalan-persoalan tersebut sekaligus mengajarinya hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita baligh.

Bapak dan ibu hendaknya berusaha semampu mungkin membantu memecahkan problem anak-anaknya terutama pada masa mereka masih remaja. Hal itu misalnya bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang menarik, seperti "ketika saya masih seumur kamu ...", sehingga mudah diterima.

Tidak adanya pertemuan semacam ini terkadang menjadikan sebagian anak-anak menjalin persahabatan dengan teman-teman yang tidak baik, yang pada akhirnya menimbulkan petaka besar.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Hakekat dan Tujuan Berkeluarga

 Hakekat dan Tujuan Berkeluarga

Banyak sekali pendapat yang menjelaskan apa sesungguhnya yang menjadi hakekat sebuah keluarga. Keluarga biasanya terdiri dari bapak, ibu, dengan anak-anaknya suatu struktur yang bersifat khusus dimana satu sama lain dalam keluarga itu mempunyai ikatan apakah lewat hubungan darah atau pernikahan. Perikatan itulah yang membawa dampak adanya rasa “saling berharap” dan secara individual saling mempunyai ikatan batin.

Ada juga yang menjelaskan bahwa hekekatnya adalah keluarga yang dibangun berdasarkan agama melalui proses perkawinan yang anggotanya memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk mewujudkan ketentraman melalui pergaulan yang baik sehingga menjadi sandaran dan tempat berlindung bagi anggotanya dan tumpuan kekuatan masyarakat untuk memperoleh kedamaian hidup. Sebagian lain mengatakan bahwa keluarga ideal adalah keluarga yang dapat menggabungkan sakinah, mawaddah, dan rahmah serta mampu merepresentasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang tidak hanya terbatas pada unit anggota keluarga an-sich, tetapi juga berguna bagi masyarakat luas.

Apapun defenisinya, secara normatif, Islam menghargai hubungan (relasi) keluarga terutama antara suami dan Istri serta unit anggota keluarga lainnya yang dibangun berdasarkan keadilan, saling membutuhkan, dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Adapun tujuan berkeluarga bisa dilihat salah satunya lewat aspek perkawinan karena jenjang rumah tangga dimulai ketika seseorang terikat dalam sebuah perkawinan. Secara umum para ahli hukum Islam menjelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk terciptanya rumah tangga (keluarga) yang penuh kedamaian, ketentraman, cinta dan kasih sayang (sakinah, mawaddah dan rahmah). Ada juga yang mengungkapkan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk berdampingan antara pasangan, dengan penuh cinta dan kasih sayang, damai dan sejahtera.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Tips Jitu Silaturahmi

Tips Jitu Silaturahmi

 Membangun silaturahmi tehadap keluarga dan kerabat yang jauh dengan penuh kesadaran dan mencari ridla Allah Swt sangatlah berat karena pertimbangan material dan hal lain yang bersifat duniawi yang hanya sementara. Apalagi terhadap seseorang yang hanya terjalin karena hubungan agama, sosial, adat, rekan kerja, teman bermain, dan hubungan lainya tanpa diiringi dengan kepentingan-kepentingan pribadi akan terasa berat. Dan kalaupun ada hanyalah sebagai basa-basi. Dalam menyikapi permasalahan tersebut, setidaknya ada tiga persiapan yang mesti diambil agar silaturahmi tidak terasa berat.

Pertama, murnikan keinginan bersilaturahmi hanya karena Allah. Ikatan hati yang terjalin antara dua mukmin adalah karena anugerah Allah. Ikatan inilah yang menembus beberapa hati yang berbeda warna menjadi satu cita dan rasa. Sebuah ikatan yang sangat mahal, silaturahmi.

Kedua, cintai saudara seiman sebagaimana mencintai diri sendiri. Inilah salah satu cara mengikis ego diri yang efektif. Ketika tekad ini terwujud, yang terpikir adalah bagaimana agar bisa memberi. Bukan meminta. Apalagi menuntut. Dengan demikian, akan muncul dalam nurani yang paling dalam bagaimana bisa memberi sesuatu kepada sesama, termasuk memberi maaf. Meminta maaf memang sulit, akan lebih sulit lagi memberi maaf. Hal inilah yang paling sulit dalam tingkat keimanan seseorang.

Ketiga, bayangkan kebaikan-kebaikan saudara yang akan dikunjungi, bukan sebaliknya. Kebencian yang berlebihan bisa menihilkan kebaikan orang lain. Timbangan diri menjadi tidak adil. Kebaikan yang bertahun-tahun bisa terhapus dengan kesalahan semenit.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Sarana Sarana Silaturahmi

Sarana Sarana Silaturahmi

Sarana-sarana silaturahmi, dalam melangsungkan hidup di dunia manusia selalu menyibukkan diri untuk mencari nafkah dan nilai-nilai ibadah. Dalam hal ini tidak sedikit orang yang terpisah jauh dari keluarga dekatnya sehingga silaturahmi tidak bisa dilakukan secara langsung setiap saat. Namun, di zaman teknologi canggih ini, silaturahmi antar kerabat yang jauh dapat terus terjalin dengan menggunakan sarana-sarana selaturahmi sebagai berikut:

1.      Silaturahmi Melalui Surat

Surat, surat merupakan alat komunikasi secara tertulis yang dapat menghubungkan seseorang kepada orang lain. Dengan ini, silaturahmi antar keluarga dan kerabat yang jauh dapat terus terjalin. Tetapi, komunikasi melalui surat membutuhkan waktu yang agak lama guna menyampaikan maksud dibandingkan dengan alat-alat komunikasi lainnya.

2.      Silaturahmi Melalui E-Maill

Email, merupakan singkatan dari electronik mail yaitu surat memalui media elektronik. Dengan e-mail seseorang dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar yang dikirimkan dari satu alamat e-mail ke alamat lain melalui jaringan internet. Selain itu, seperti layaknya jasa pos e-mail juga mampu menangani jasa pengiriman berita dan dokumen dalam bentuk data elektronik file.

3.      Silaturahmi Melalui Telepon

Telepon, telepon yang pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell Tahun 1874 berasal dari kata tele yang berarti jauh dan phone yang artinya suara. Dengan demikian, telepon ialah alat penyampaian informasi dari suatu pihak kepihak lainnya dari jarak jauh secara efektif dan efisien.

4.      Silaturahmi Melalui Handphone

Handphone adalah alat komunikasi, baik jarak dekat maupun jarak jauh. Alat ini merupakan alat komunikasi lisan atau tulisan yang dapat menginpan pesan dan sangat praktis untuk dipergunakan sebagai alat komunikasi karena bisa dibawa kemana saja.

5.      Silaturahmi Melalui Facebook

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Idtilah lain dari situs jejaring sosial adalah situs pertemanan. Dengan situs pertemanan ini, seseoramg bisa mencari dan mendapatkan banyaj teman jika telah terdaftar dalam situs pertemanan ini. Karena situs pertemanan ini menggunakan jaringan internet. Sehingga teman-teman yang dikenal bisa berasal dari berbagai daerah.

Melalui sarana-sarana silaturahmi tersebut atas silaturahmi antar sesama teman, kerabat, saudara, keluarga akan terjaga walaupun berbeda-beda tempat. Sehingga komunikas dapat terjalin dengan harmonis.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Rental Mobil Semarang
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Profesi dan Peran Wanita

Profesi dan Peran Wanita

Terkait dengan profesi dan peran wanita sebagai tujuan pendidikan, dalam ayat-ayat Al-Quran kisah wanita mengisahkan adanya profesi dan peran wanita dalam berbagai bidang kehidupan, yaitu:

  1. Peran wanita sebagai ibu. Peran ibu, paling banyak ditampilkan dalam tokoh kisah-kisah wanita dalam Al-Quran. Mereka itu adalah ‘Hajar’ istri Nabi Ibrahim as ibu Nabi pendidik Ismail as, ‘Sarah’ istri Nabi Ibrahim as ibu pendidik Nabi Ishaq as, ‘Yakubah’ istri Nabi Musa as ibu Musa as, Hannah istri Imran ibu Maryam, ‘Maryam’  ibu Nabi Isa as, Isya binti Imran istri Nabi Zakaria as ibu Nabi Yahya as. Disamping ibu biologis yaitu ibu yang melahirkan, Al-Quran juga mengangkat profil ibu pendidik anak angkat yaitu ‘Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun yang telah mengangkat dan mendidik Nabi Musa as.
  2. Peran wanita dalam bidang politik yaitu Ratu Bilqis sebagai raja yang memimpin sebuah kerajaan negeri Saba. Sebuah kerajaan yang besar, subur, makmur, memiliki tentara yang kuat dal perlengkapan militer yang lengkap. Dalam mengambil keputusan Ratu Bilqis sangat bijaksana, memperhatikan nasib dan kepentingan rakyatnya dengan meminta pertimbangan para pembesar dan penasehatnya.
  3. Peran wanita dibidang ekonomi diwakili oleh Hajar istri Nabi Ibrahim as ibu Nabi Ismail as, laya dan Safura. Hajar telah berjuang mempertahankan hidup dari dirinya dan putranya dari mati kelaparan dengan berusaha mencari air materi yang merupakan sumber kehidupan. Dari perjiangannya muncullah sumur Zamzam yang menjadi sumber kehidupannya dan orang-orang yang datang dan tinggal bersamanya salam membentuk suatu masyarakat. Safura dan Laya melakukan pekerjaan menggembala dan memberi minum kambing yang waktu itu dilakukan oleh laki-laki. Mereka berdua melakukan pekerjaan itu menggantikan peran ayahnya yang sudah tua. Dalam bekerjanya mereka menjaga kehormatan diri tidak mau berbaur dengan laki-laki bukan muhrim sebagai cerminan akhlak karimah.
  4. Peran wanita ilmuwan tercermin dalam pribadi Maryam yang menghabiskan waktunya untuk belajar al-kitab kepada Nabi Zakaria as
--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Makanan yang Halal

Makanan dikatakan halal apabila memenuhi dua syarat :

  1. Harus halal secara dzatnya. Misalnya darah, daging babi, bangkai dan http://cakun.info/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gifmakanan yang tidak disembelih dengan menyebut nama allah adalah haram berdasarkan al-Quran. Binatang yang mempunyai dua alam atau binatang yang bisa hidup di darat dan bisa hidup di air hukumnya haram.
  2. Harus halal cara mendapatkannya. Ada kalannya makanan itu berdasarkan dzatnya halal, namun cara mendapatkannya tidak halal maka hukumnya menjadi haram. Misalnya, daging ayam yang didapatkan dari mencuri. Biasanya orang tidak terlalu berat untuk mendapatkan makanan yang halal berdasar dzatnya. namun, banyak orang terjerumus memakan makanan yang haram berdasarkan cara memperolehnya. jika seseorang makan daging babi, maka paling tidak di dalam hati kecilnya mengatakan bahwa itu adalah makanan haram. Namun, jika orang makan makanan yang secara dzatnya halal namun cara mendapatkannya haram, orang sering tidak merasa bahwa dirinya sedang memakan makanan haram.
--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Hal hal yang dimakruhkan ketika berpuasa

Hal hal yang dimakruhkan ketika berpuasa :

  1. Puasa wishol (dua hari bersambung tanpa berbuka).
  2. Melakukan hubungan mesra dengan istri tanpa bersetubuh, seperti mencium, meraba, dan lain lain, karena dikhwatirkan bisa mengeluarkan air mani yang bisa membatalkan puasa, dan dikhawatirkan jatuh dalam persetubuhan yang haram untuk dilakukan, yang bisa memberatkan dalam hukuman
  3. Berlebih lebihan dalam melakukan hal yang mubah, seperti mencium wangi wangian disiang hari bulan Ramadhan.
  4. Mencicipi makanan, karena dikhawatirkan bisa tertelan dan bisa tercampur ludah yang kemudian tertelan
  5. Berkumur dan istinsyaq (menghirup air dengan hidung) secara berlebihan, karena dikhwatirkan bisa tertelan yang mengakibatkan puasanya menjadi batal.

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Alkisah, Mentaati perintah orang Tua

Alkisah, Mentaati perintah orang Tua

Konon di Bani Israil ada seorang laki-laki yang shaleh. Ia mempunyai anak yang masih bayi dan seekor anak sapi. Ia selalu membawa anak sapi itu kehutan. Pada suatu hari orang itu berdoa, “ya Allah, aku menitipkan anak sapi ini untuk anakku yang masih bayi hingga ia besar.”

Tidak beberapa lama laki-laki itu mati. Anak sapi tetap berada di hutan. Setiap kali melihat manusia, anak sapi itu selalu lari menghindar. Sementara anak laki-laki yang shaleh telah tumbuh dewasa. Ia sangat berbakti kepada ibunya. Ia membagi waktunya menjadi tiga: sepertiga untuk shalat, sepertiga untuk tidur, dan sepertiga untuk duduk menunggui ibunya. Setiap pagi ia pergi kepasar menggendong kayu bakar untuk dijual. Uang hasil penjualan kayu bakar itu dibagi menjadi tiga.: sepertiga untuk disedekahkan, sepertiga untuk makan, sepertiga untuk ibunya.

Pada suatu hari ibu anak itu berkata, “ anakku, ayahmu mewariskan seekor anak sapi yang ia lepaskan di hutan. Pergilah kehutan itu. Berdoalah kepada Tuhan agar dia Mengembalikan sapi itu kepadamu. Tanda sapi itu adalah jika kamu melihat dari kulitnya memancarkan sinar kuning keemasan. “pemuda itu pun datang kehutan yang ditunjukkan oleh ibunya. Di sana ia menemui sapi yang di maksudkannya. Lalu ia berkata “tetaplah ditempatmu” Sapi itu segera berlari mendatangi pemuda itu. Ia berdiri dihadapannya. Pemuda itu segera memegang leher sapi itu. Dengan izin Allah, sapi itu berkata, “wahai pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya, kendarailah aku karena bagimu mengendaraiku adalah sangat mudah.”

Pemuda itu menjawab, “ibuku tidak menyuruhku untuk mengendaraimu. Tetapi ia berkata, peganglah lehernya.”

Demi Tuhan, kamu tidak akan bisa mengendaraiku selama-lamanya. Kalau ingin gunung itu meninggalkan tempat asalnya dan berjalan bersamamu, niscaya gunung itu akan patuh karena baktimu kepada ibumu. Lalu keduanya berjalan menemui ibunya. Sang ibu berkata kepada anaknya, “kamu ini sangat miskin, setiap siang harus menjual kayu san setiap malam harus bangun untuk sembahyang, yang demikian pasti akan memayahkanmu, maka pergilah dan jual sapi ini” perintah ibunya.

“berapa dinar aku harus menjual sapi ini, bu.”

“juallah ia tiga dinar. Jangan kau jual tanpa musyawaran denganku!”

Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menguji iman pemuda itu. Malaikat Jibril bertanya kepadanya, “berapa harga sapi ini?”

“tiga dinar dan harus dengan kerelaan ibuku,” jawab pemuda itu.

“aku beli dengan enam dinar dan jangan kau katakan dengan ibumu.”

“meskiun kau beri aku emas, aku tidak akan mengambilnya tanpa keralaan ibu.”

Lalu pemuda itu menghabarkan pertemuannya dengan orang yang hendak menawar sapinya dengan enam dinar. Ibunya berkata “juallah ia dengan enam dinar dengan ridlakku”. Pemuda itu kembali kepasar dan menemui orang yang telah menawar sapinya. “aku telah berkata kepada ibu dan dia mengizinkan aku untuk menjual sapi ini dengan enam dinar”.

“baiklah aku bayar sapi ini dengan dua belas dinar. Tidak perlu kau katakan kepada ibumu”. Pemuda itu tetap tidak mau menerima tawaran orang itu. Ia kembali kepada ibunya dan berkata bahwa sapinya ditawar dua belas dinar. Lalu ibunya berkata, “sesungguhnya yang datang itu adalah malaikat yang menyerupai manusia. Ia datang hanya untuk menguji baktimu pada ibu. Kalau kamu bertemu dengannya tanyakanlah kepadanya apakah sapi ini harus kujual ataukah tidak?”

Demikianlah pemuda itu tidak mau sedikit pun mendustai ibunya. Ketika ia bertemu dengan orang tersebut, ia menanyakan apakah sebaiknya sapi itu dijual ataukah tidak. Orang itu menjawab, “kembalilah kepada ibumu. Katakan kepadanya sebaiknya sapi ini jangan dijual dulu. Peliharalah ia. Suatu ketika Nabi Musa akan membelinya untuk mengusut peristiwa pembunuhan”.

Demikianlah, karena bakti anak itu kepada ibunya akhirnya sapi ini diberi keistimewaan untuk disembelih guna menyelesaikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh orang Bani Israil. Peristiwa ini diabadikan dalam al-Quran, bahkan nama suratnya pun adalah Surat al-Baqarah (sapi betina) diambil dari peristiwa tersebut.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

ibroh, "ayam pun berpuasa"

Ayam-pun Ber’puasa’

Bertafakkurlah tentang ciptaan-Nya, dan jangan fikirkan tentang dzat-Nya

 Demi kelangsungan hidup generasi selanjutnya, seekor ayam harus berjuang menahan segala keinginan dengan ber’puasa’ selama 21 hari lamanya. Demi kesempurnaan fase dan peningkatan ‘mutu’ kehidupan selanjutnya, sekor ulat harus bergulat melawan nafsu dengan menjalankan ritual ‘puasa’ – yang dalam komunitasnya disebut sebagai tahap metamorfosis – untuk kemudian menjadi seekor kupu-kupu.
Ternyata, ibadah ‘puasa’ merupakan sunnatullah yang menjadi fitrah makhluk hidup untuk dilakoni, dengan perjuangan dan pergulatan spiritual tersebut makhluk hidup mampu membuka peluang untuk mencapai tingkatan ‘derajad’ yang lebih tinggi. Melalui usahanya melawan sang nafsu, suatu makhluq punya kesempatan untuk tahu akan hakikat hidup yang harus dituju.
Mungkin dalam satu hal seorang manusia terkalahkan oleh seekor ayam. Bayangkan saja, mana ada seekor ayam yang menjalani ‘puasa’nya kemudian berharap mendapat pahala. Mana mungkin seekor ayam yang mengerami telurnya berharap menerima ridho-Nya. Bila saja kita bisa menyelami lebih dalam alam mereka, bila saja kita diijinkan punya kesempatan bisa bersatu dalam komunitasnya maka kita akan takjub pada ketulusan dan keikhlasan mereka dalam mengerami telu-telurnya. Tak ada keluh kesah dan ratapan dalam menjalani kudratnya, tak kita jumpai penyesalan dan kemarahan manakala ada beberapa telur yang gagal mengalami penetasan.
Dan kita… ?, masihkah ada rasa tulus dalam menjalankan puasa Ramadhan. Masihkah perlu memenuhi nafsu dengan berjuta pamrih, harapan dan keinginan dalam menjalankan suatu kewajiban. Haruskah ada keluhan dan rasa bosan dalam berjuang melawan hati yang gersang. Belum cukupkah ibroh yang diturunkan Allah Azza Wajalla untuk mengingatkan kita betapa memalukannya seorang manusia bila menjalankan ibadah hanya untuk mengejar pahala.
Namun terkadang ambisi kita malah menuntut macam-macam, dengan do’a yang berada jauh di luar jangkauan kemampuan. Dan bisa jadi kita menganggap hal tersebut sebagai imbalan atas ibadah yang kita lakukan. Padahal – dalam pandangan seekor ayam – ‘ibadah’ itu hanyalah sebuah fardhu seorang hamba terhadap Kholiqnya. Puasa Ramadhan kita hanyalah sebuah kewajiban yang tak pantas mengaharapkan ganjaran. Tadarus, Tarawih, I’tikaf, dan Zakat yang kita kerjakan jangan dianggap sebagai suatu kebaikan atau perbuatan mulia, ia hanyalah bentuk perjuangan kita dalam menuju tingkatan fase kehidupan selanjutnya. (samaranji)

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Jurajil Seorang Ahli Ibadah pada Zaman Bani Israil

Jurajil Seorang Ahli Ibadah pada Zaman Bani Israil

Kisah Jurajil, seorang ahli ibadah pada zaman Bani Israil patut menjadi renungan kita bersama untuk cara kita berbakti kepada orang tua dengan segera memenuhi panggilannya. Pada suatu hari Jurajil sedang melaksanakan shalat. Kemudian ibunya memanggilnya. Timbullah kebimbangan dalam hatinya apakah ia akan meneruskan shalat ataukah menghentikannya. Akhirnya, ia meneruskan shalatnya dengan pertimbangan bahwa shalat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya sedangkan memenuhi panggilan orang tua hanya komunikasi antar sesama makhluk Allah. Ibunya memanggilnya lagi dan Jirajil bimbang lagi, hingga akhirnya ia meneruskan shalatnya. Ibunya memanggilnya untuk yang ketiga kalinya dan Jurajil tetap tidak menghentikan shalatnya. Agaknya, ibunya merasa kecewa dengan sikap anaknya. Entah sadar ataukah tidak, ia berkata, “ya Allah, jangan engkau cabut nyawa anakku sebelum ia bertemu dengan seorang pelacur.”

Pada suatu hari Jirajil sedang khusyuk beribadah di suraunya. Tiba-tiba datang seorang wanita yang sangat cantik menemuinya. Wanita menggoda Jurajil untuk mengajak melakukan zina. Akan tetapi, Jurajil menolak dan tetap khusyuk beribadah. Akhirnya, wanita itu putus asa dan pergi. Lalu ia mendatangi seorang penggembala. Ia berzina dengan penggembala tersebut hingga akhirnya hamil.

Beberapa bulan kemudian, wanita pelacur yang pernah mendatangi Jurajil datang lagi. Ia meminta Jurajil bertanggung jawab atas kehamilanya. Mersa tidak bersalah, Jurajil menolak permintaan itu. Ia berani bersumpah bahwa dirinya tidak pernah berbuat zina. Wanita itu menghasut orang kampung dengan berkata, “ wahai saudara-saudaraku, kalian pasti tahu Jurajil. Di mata kalian ia adalah seorang yang tekun beribadah, tetapi sebenarnya ia tidak lebiih daripada lelaki hidung belang. Aku mempunya bukti. Lihatlah perutku ini. Perut ini bisa hamil tidak lain karena perbuatan bejatnya.”

Mendengar hasutan pelacur tersebut, para penduduk sudah tidak mau mempercayai Jurajil lagi. Mereka segera menyiksa Jurajil atas perbuatannya. Jurajil ingin mencoba menerangkan duduk persoalannya, namun kemarahan penduduk kampung sudah tidak terbendung. Akhirnya, Jurajil babak-belur hingga hampir mati karena disiksa oleh para penduduk kampung. Suraunya dibakar. Dengan meringis menahan sakit Jurajil berkata. “ kalau memang kalian ingin mengetahui siapa yang telah  menghamili wanita itu, maka tanyakanlah kepada bayinya jika telah lahir.”

Para penduduk menunggu saat wanita tersebut melahirkan. Begitu bayinya lahir, mereka langsung menanyakan,” siapa bapakmu?”

Bayi itu menjawab, “seorang penggembala.”

Inilah akibatnya seorang anak tidak mendengarkan panggilan ibunya, “kata Jurajil. Jurajil pun segera meminta maaf kepada ibunya dan ibunya memaafkannya. Lalu ia bercerita kepada penduduk kampung bahwa ibunya memanggil pada saat ia sedang shalat, namun ia tidak menjawabnya sehingga ibunya tanpa sadar mengucapkan kalimat yang tidak baik kepadanya. Karena yang mengucapkan adalah seorang ibu, maka Allah pun mengabulkannya. Mendengar penjelasan itu, para penduduk segera minta maaf kepada Jurajil. Mereka membantu merawat Jurajil dan bersedia membangun kembali suraunya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Kisah Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Kisah Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Pada zaman dahulu, di negeri Jilan ada anak kecil yang bernama Abdul Qadir. Ia adalah anak yatim. Pekerjaan sehari-harinya adalah menggembala sapi.

Pada suatu hari, Abdul Qadir berkata kepada ibunya, “wahai ibu, perkenankanlah aku pergi untuk menuntut ilmu!” Ibunya merasa terharu mendengar kata-kata anaknya tersebut. Lalu ia bertanya, “hai Abdul Qadir, apakah kamu sudah benar-benar mantap?”

“benar bu, jawabnya.

“kalau memang demikian, baiklah. Ibu merestuimu. Lalu ibunya mengambil dua kantung uang dinar. Uang dinar adalah pada zaman dahulu yang terbuat dari emas murni. Ibunya berkata, “nak, ayahmu dulu meninggalkan delapan puluh dinar sebelum wafat. Ini untukmu empat puluh dinar dan untuk saudaramu empat puluh dinar. Trimalah uang empat puluh dinar ini untuk bekalmu besok!”

Abdul Qadir menerima empat puluh dinar dari ibunya. “nak, ibu berpesan kepadamu. Janganlah sekali-kali kamu berdusta kepada siapa pun juga. Ingat dusta itu dilarang oleh Allah. Jadilah kamu anak yang senantiasa jujur, niscaya kamu beruntung.”

“baiklah, bu. Pesan ibu akan senantiasa saya ingat.”

“nah, kamu besok ada kafilah yang akan pergi ke Baghdad. Ikutlah kamu pergi bersama kafilah itu. Doa ibu senantiasa menyertaimu.”

Keesokan harinya, Abdul Qadir berangkat bersama kafilah yang hendak pergi ke Baghdad. Uang empat puluh dinar pemberian ibunya ia masukkan ke dalam kantung yang disimpan dalam bajunya. Tepatnya, di bawah ketiaknya. Jarak antara negeri Jilan dengan Kota Baghdad memang cukup jauh. Melewati gurun pasir, gunung, dan lembah. Namun, walaupun Abdul Qadir masih kecil, perjalanan tersebut tidaklah membuatnya putus harapan untuk menuntut ilmu. Di tengah jalan, rombongan kafilah tersebut dihadang oleh sekawanan perampok. Perampok itu bukan hanya merampas harta yang dibawa oleh anggota kafilah saja, tetapi juga membunuh mereka. Tinggal Abdul Qadir yang masih kecil yang belu dirampas hartanya dan belum dibunuh. Salah seorang perampok bertanya, “hai bocah, apa yang kau bawa?”.

“uang empat puluh dinar”, jawab Abdul Qadir.

Perampok itu terkejut. Ia tidak percaya bahwa anak sekecil itu membawa uang empat puluh dinar. Ia merasa dihina oleh anak kecil.

“empat puluh dinar? Kamu mempermainkan aku ya?”

“tidak. Aku berkata jujur”.

“ada apa ini?” tanya ketua perampok itu

“benar. Uang itu aku sembunyikan dalam kantong di bawah ketiakku ini agar tidak dicuri oleh orang. Lihatlah kalau kalian tidak percaya, “ kata Abdul Qadir. Lalu ia mengeluarkan kantung yang disimpan dalam baju, di bawah ketiaknya. Memang benar, ketika kantung itu dibuka isinya empat puluh dinar. Para perampok itu hampir tidak percaya.

“hai bocah, tahukah kamu bahwa kami ini suka perampok orang, merampas harta dan membunuh nyawanya?”
“aku tahu. Tadi kamu merampas harta seluruh orang di kafilah ini dan membunuh semua, “ jawab Abdul Qadir.

“lalu, mengapa kamu berkata jujur kepada kami bahwa kamu membawa uang begini banyak? Apakah kamu tidak takut kepada kami?”

“sebelum berangkat, aku telah dipesan oleh ibuku agar senantiasa jujur, tidak boleh berdusta. Jika aku jujur, pasti aku beruntung dan jika aku berbohong, pasti aku celaka. Aku tidak takut kepada siapa pun juga. Aku hanya takut kepada Allah”

Ketua perampok itu merasa terkejut mendengar jawaban polos anak itu. “hai bocah, kamu ini masih begitu kecil. Kamu diperintahkan jujur oleh ibumu dan kamu mematuhinya, sedangkan aku yang sudah tua ini tidak pernah mematuhi perintah Allah. “ lalu ketua perampok itu menangis tersedu-sedu karena menyesali perbuatannya. Dan semua anggota itu ikut menangis pula.

“hai bocah karena kejujuranmu inilah, aku bersumpah untuk tidak lagi menjadi perampok. Aku akan bekerja sebagaimana layaknya, yang penting halal. Aku akan mematuhi perintah Allah dan menjahui larangan-Nya,” kata ketua perampok bersungguh-sungguh.

Salah seorang perampok itu berkata, “ketua, dulu engkau yang mengajak kami menjadi perampok sehingga kami semua menjadi perampok. Sekarang, karena engkau sudah bertaubat, kamu pun akan mengikutimu untuk bertaubat”.

Akhirnya semua perampok itu bertaubat. Mereka tidak menjadi perampok lagi, melainkan menjadi orang-orang shaleh yang senantiasa mentaati perintah Allah dan meninggakan larangan-Nya.

Demikiankah buah kejujuran dari Abdul Qadir. Meskipun ia masih kecil, ia sudah membiasakan diri untuk bersifat jujur. Ia bisa selamat karena kejujurannya, bahkan ia bisa menyelamatkan orang lain dari kesesatan karena kejujurannya. Dua buah sifat terpuji yang senantiasa kita ingat, bakti kepada kedua orang tua dan senantiasa ebrsikap jujur.

Abdul Qadir meneruskan perjalannya ke Baghdad. Disana ia rajin belajar, menimba ilmu dari para ulama terkemuka. Setelah dewasa, Abdul Qadir menjadi seorang ulama besar. Karena ia berasal dari negeri Jilan, maka ia disebut sebagai Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Beliau dikenal sebagai “Sulthanul Auliya” yang artinya pemimpin para wali. Namanya harum sepanjang masa.

 --------------------------⁣⁣⁣⁣⁣

Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

 Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...