Sosial Remaja Putri
Masalah akhlaq usia remaja, selama ini, orang tua memiliki anak yang penurut, dan selalu menaati perintah serta larangan orang tua. Namun, kini orang tua dihadapkan pada seorang anak yang menganggap dirinya sudah besar dan tidak menyukai hidup dengan aturan-aturan lama. Akhlak dan jiwa para remaja sedang terbangun, sedang terbentuk secara bertahap menuju kesempurnaan, atau istilahnya lebih matang. namun untuk mencapai tahap ini, dibutuhkan waktu dan kesanggupan orang tua serta para pendidik.
Peran lingkungan terhadap akhlak remaja, kesadaran muncul di masa remaja, terutama pada usia 12-13 tahun. Yang lebih penting lagi adalah tumbuhnya kesadaran beragama, kesadaran jiwa dan fitrah. Pada sisi lain, remaja mulai memasuki masyarakat dan bermasyarakat. Setiap perilaku dari individu-individu masyarakat menjadi contoh dan pelajaran bagi dirinya. Moral remaja merupakan pantulan dari kondisi-kondisi sekitarnya, dimana mode-mode pakaian dan perilaku baru masyarakat menarik perhatiannya dan menariknya untuk mengikuti hal-hal tersebut.
Kekuasaan, merupakan keunikan perkembangan masa remaja. Rasa berkuasa muncul dari diri remaja seolah olah dirinya adalah pemimpin, ia menjadi egois dan mau menang sendiri. Kondisi tersebut menyebabkan ketidakterikatan dalam menghadapi lingkungan sekitar. Remaja putri ingin semua orang mau berkorban demi kekuasaan, posisi, dan kondisi dirinya. orang-orang disekelilingnya diupayakan untuk memperhatikan kondisi-kondisi seperti ini. Bersolek, perhatian pada tubuh, pakaian, dan kecantikan luar merupakan bukti tentang hal ini. Remaja menghabiskan banyak waktunya untuk memperhatikan bentuk pakaian, cara berpakaian dirinya, dan berupaya sebisa mungkin agar tidak ada cacat pada dirinya.
Hubungan dengan orang tua, sebagian remaja mengambil jarak dengan kedua orang tua mereka,tidak mentaati perintah orang tua mereka, bahkan bersikukuh terhadap hal-hal salah yang mereka lakukan atau pendapat-pendapat mereka yang keliru. Masalah ini disebabkan karena mereka menganggap orang tua mereka otoriter, kaku, kolot, tidak logis, dan banya bertentangan dengan cara hidup modern. Kadang kala adan remaja putri yang menuding ibunya berpikiran kolot karena tidak mengizinkannya ikut acara-acara tertentu. Karena mendapat larangan-larangan dari orang tuanya, remaja berusaha menemukan kesalahan yang ada pribadi kedua orang tuanya atau berupaya membuat keduanya tidak berkutik. Remaja terkadang menutupi perasaan-perasaannya dan meninggikan kepribadian serta kepercayaan diri sendiri. Hinaan dan cercaan ayah dan ibunya bukan hanya membuatnya tidak taat pada perintah keduannya, melainkan juga membuatnya menganggap remeh dan menyepelekan keyakinan kedua orang tuanya itu.
Persahabatan, seorang remaja berusaha mencari sahabat yang bisa berbagi rasa, bisa mempercayainya, dan bisa menjadi tempat mencurahkan segala masalah pribadi yang dihadapinya. Remaja berusaha memuji sahabatnya dengan cara memberikan hadiah. Seorang remaja tidak ingin kehilangan sahabat. Oleh karenanya, remaja lebih cenderung untuk berpakaian seperti sahabatnya, menghias rambut seperti sahabatnya, dan berperilaku juga seperti sahabatnya. Pada satu sisi, hal-hal tersebut bisa mengakibatkan penyimpanan dan kerusakan. namun di sisi lain, persahabatan juga bisa menjadi sarana petunjuk jalan kebenaran.
Sopan santun dan adat istiadat, masa remaja adalah masa penentangan dan pembangkangan. Penentangan terhadap berbagai kenyataan, keluarga, dan terhadap adat istiadat yang berlaku dimasyarakat.
--------------------------Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.