Kamis, 04 November 2021

Pentingnya Berbakti Kepada Orang Tua

Pentingnya Berbakti Kepada Orang Tua

Pada suatu saat, Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman agar pergi menuju sebuah pantai untuk melihat kajaiban. Mendapat perintah dari Allah tersebut, nabi Sulaiman pergi menuju pantai yang dimaksudkan bersama bala tenntaranya baik yang dari bangsa jin maupun manusia.

Setelah mereka sampai dipantai itu, mereka melihat kearah kanan ke kiri, namun tidak ada apa-apa yang menakjubkan. Lalu nabi Sulaiman memerintahkan Jin Ifrit, “hai Jin Ifrit, kita sudah sampai di sini, tetapi tidak melihat satu keajaiban pun. Cobalah engkau menyelam ke dalam samudera itu. Barangkali di sana tempat keajaiban itu. Kalau kau sudah mendapatkan keajaiban itu, ceritakanlah kepada kami”.

Mendengar perintah dari rajanya tersebut, Ifrit segera menyelam kedalam samudera itu. Setelah satu jam, Ifrit kembali ke darat dan melaporkan apa yang ia dapatkan di dalam samudera itu. “wahai Nabi Allah, setelah saya menyelami samudera ini dan berjalan selama beberapa waktu, saya tidak sampai ke dasarnya dan tidak juga menemukan sesuatu”.

Mendengar jawaban itu Nabi Sulaiman tidak puas. Ia memerintahkan Jin Ifrit yang lain, “hai Jin Ifrit, menyelamlah. Carilah keajaiban yang ditunjukkan oleh Allah. “Jin Ifrit ini pun juga menyelam seperti Jin Ifrit yang sebelumnya. Setelah satu jam ia kembali ke darat dan melaporkan bahwa dirinya tidak mendapatkan apa-apa. Karena masih tidak puas dengan jawaban Jin tersebut, Nabi Sulaiman memerintahkan Ashif bin Barkhiya. Ia adalah perdana menterinya yang disebutkan dalam al-Quran. Dialah yang mengambilkan singgasana istana Ratu Balqis. “wahai Ashif, bawalah kepadaku keajaiban yang kau dapatkan di laut ini. Ashif pun segera menyelam ke laut. Setelah beberapa saat ia kembali dengan membawa sebuah kubah yang terbuat dari kapur putih. Kubah itu mempunyai empat buah pintu. Satu pintu terbuat dari mutiara, satu pintu terbuat dari Ya’kut, satu pintu terbuat dari jauhar, satu pintu terbuat dari batu mulia berwarna hijau. Semua pintu itu terbuka dan anehnya tidak ada setetes pun air yang mask padahal kubah itu berada di dalam laut.

Lalu Ashif meletakkan kubah itu di hadapan nabi Sulaiman. Ternyata di dalam kubah itu ada  seorang pemuda yang sangat tampan. Pakaiannya sangat bersih. Ia sedang shalat. Lalu Nabi Sulaiman masuk ke dalam kubah itu dan mengucapkan salam. Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda tersebut, “apa yang menyebabkan kamu tinggal di kubah indah di dalam laut ini?”.

”wahai Nabi Allah, dulu saya mempunya seorang ayah yang  sudah tidak bekerja dan ibu saya buta. Saya tinggal di rumah untuk membantu ibu selama tujuh puluh tahun. Menjelang wafat ibu berkata, “Ya Allah, panjangkanlah umur anakku hanya untuk beribadah kepada-Mu”. Dan menjelang ayah wafat, ayah berdoa, “Ya Allah, tempatkanlah anakku di tempat yang tidak mungkin di jangkau oleh setan”. Lalu saya kepantai ini untuk menguburkan ayah dan ibu. Di pantai saya melihat kubah ini lalu saya masuk  untuk melihat keindahannya. Tiba-tiba ada malaikat yang membawa kubah ini padahal saya berada di dalamnya. Malaikat itu lalu meletakkan kubah ini di dasar laut”.

“sejak zaman siapa kamu berada di dalam kubah ini?” tanya Nabi Sulaiman.

“sejak zaman Nabi Ibrahim A.s.”. Nabi Sulaiman menghitung tahun kehidupan Nabi Ibrahim. Ternya sudah berlalu dua ribu empat ratus tahun yang silam sedangkan pemuda itu belum beruban walau hanya sehelai.

“lalu apa makanan minumanmu di laut ini?”

“wahai Nabi Allah, setiap hari ada seekor burung berwarna hijau datang ke sini. Di paruhnya ada makanan yang berwarna kuning seperti kepala manusia. Lalu saya memakannya. Saya merasakan setiap kelezatan makanan yang ada di dunia sehingga hilanglah lapar dan dahaga saya, panas dan dingin, mengantuk dan tertidur”.

“apakah kamu ingin bersama dengan kami ataukah ingin kukembalikan ke tempat asalmu?”

“wahai Nabi Allah, kembalikanlah saya ke tempat semula”

‘Ashif, kembalikan kubah da pemuda ini ke tempat semula!”

Lalu Ashif pun megembalikan kubah dan pemuda tersebut ke dasar lautan lagi. Nabi sulaiman berkata kepad seluruh rakyatnya, “perhatikanlah, bagaimana Allah mengabulkan doa orang tua”.

Demikianlah pentingnya berbakti kepada orang tua. Di sisi Allah berbakti kepada orang tua memiliki nilai khusus, sedangkan di kehidupan di dunia adanya sifat berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu syarat untuk mencapai sebuah kehidupan yang bahagian dan sejahtera. Bagaimanapun juga, tidak akan berbahagia orang yang dalam kehidupannya tidak berbakti kepada kedua orang tua, pun juga tidak akan berbahagia orang tua yang memiliki anak tetapi tidak berbakti kepadanya.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Tidak ada komentar:

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

 Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...