Mengapa Mengidam
Tidak semua ibu hamil mengidam. Hanya ibu-ibu tertentu yang terganggu oleh rasa mengidamnya. Mengidam merupakan naluri yang memberi isyatak kepada pusat selera di otak untuk lebih menginginkan jenis makanan tertentu. Gejala ini sesungguhnya mencerminkan status gizi tubuh ibu hamil sedang kekurangan zat gizi. Zat gizi yang kurang dalam tubuh ibu hamil itu yang lalu menjadi apa yang diidam-idamkan selagi hamil.
Adakalanya mengidam juga bisa merupakan isyarat bahwa istri membutuhkan perhatian lebih dari suami. Pada jenis mengidam yang ini, secara kejiwaan, mengidam merupakan tuntutan istri untuk memperoleh perhatian lebih dari suami.
Berbeda dengan mengidam yang sungguh-sungguh yang disebabkan tubuh sedang menderita kekurangan sesuatu zat gizi, permintaanya biasanya lebih tidak masuk akal. Misalnya, mnta durian padahal belum musim durian. Semakin susah suami mencari apa yang di minta istri, semakin puas si ibu hamil karena merasa mendapatkan perhatian suami yang lebih besar. Maka. Kemudian ibu hamil yang berselera atau mengidam makan rujak (bebuahan). Yang bisa berarti tubuh sedang memerlukan tambahan ekstra vitamin mineral. Dengan itu suami tahu beragam vitamin dan mineral banyak terdapat pada buah, untuk dikonsumsi oleh istri dalam mengidamnya.
Hanya mitos belaka jika mengidam tidak dipenuhi akan menganggu anak yang di kandung. Suami yang percaya mitos itu akan mati-matian mencari dan mengabulkan apa yang di minta istri dalam mengidamnya.
Bagi pihak istri, semakin mati-matian suamu berusaha memenuhi permintaanya, semakin puas tersembuhkan rasa mengidamnya. Yang ekstrem, bisa celaka suami jika istri minta sesuatu yang terasa berat, namun alangkah baiknya suami harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu tersebut sebagai syarat untuk memenuhi permintaan istri dalam mengidam.
--------------------------Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.