Selasa, 19 Oktober 2021

Bagaimana Cara Kita Berbakti Kepada orang Tua? Bagian pertama

Bagaimana Cara Kita Berbakti Kepada orang Tua? Bagian pertama

Ada banyak cara untuk berbakti kepada kedua orang tua kita, baik mereka masih hidup maupun sudah meninggal. Dibawah ini akan diuraikan sedikit cara-cara berbakti kepada kedua orang tua. Semoga kita bisa menjalankan dengan baik.

Pertama, memberinya makan, pakaian, dan tempat tinggal jika ia membutuhkan. Mungkin pada saat ini kedua orang tua kita sudah tidak sanggup untuk bekerja keras lagi. Untuk makan saja susah. Oleh karena itu, seorang anak wajib memberi makan kepada orang tuanya jika membutuhkan. Memberi makan kepada kedua orang tua ini harus ikhlas, artinya jangan sampai kita berpikiran dengan menjamin makman orang tua lalu kita menginginkan balasan dari mereka. Misalnya, diberi harta yang melimpah, menguasai harta warisannya kelak, dan lain-lain. Barangkali, ada seorang istri yang tidak suka jika sang suami memberi nafkah kepada orang tuanya. Mungkin karena alasan ekonomi yang pas-pasan dan sebagainya hingga sang istri tidak rela jika sebagian uangnya digunakan untuk menafkahi ibunya. Sikap seperti ini salah. Bagaimanapun juga kewajiban memberi nafkah kepada orang tua tidak bisa hilang hanya dengan sang anak sudah menikah dan memiliki tanggungan keluarga. Meskipun mempunyai tanggungan kepada istri dan anak, seorang anak harus bisa menjalankan kewajiban terhadap ibunya. Tentu saja jika ini memang mendesak. Akan tetapi jika orang tua sudah berkecukupan maka memberi makan kepada orang tua hukumnya bukan lagi wajib, meskipun berbakti kepada orang tua hukumnya wajib sepanjang masa.

Kedua, memberikan pelayanan kepada kedua orang tua. Barangkali kedua orang tua kita sudah tua dan memerlukan pelayanan-pelayanan khusus. Atau, bahkan mungkin sudah renta sehingga makan harus disuapi, mandi harus dibantu, berjalan harus dipapah, dan sebagainya. Dalam keadaan seperti itu, seorang anak tetap berkewajiban untuk membantunya. Jangan sampai karena seorang anak sudah dewasa dan mempunyai urusan dan kesibukan yang menumpuk lalu melalaikan kewajiban terhadap orang tua. Ingatlah, betapa ibu kita susah payah saat mengandung kita. ingatlah, betapa ibu kita melakukan taruhan nyawa pada saat melahirkan kita. ya, seorang ibu seorang ibu harus memilih banyak kemungkinan saat melahirkan. Ada kalanya ibu dan anak dalam keadaan baik, ada kalanya ibunya selamat tetapi anaknya meninggal, ada kalanya anak lahir dengan selamat dan ibunya meninggal, dan ada kalanya keduanya meninggal. Semua itu dipertaruhkan ibu dengan sekarela. Pada saat kita masih bayi, ibu dan bapak kita sudah memenuhi semua kebutuhan kita hingga kita menginjak dewasa dan bisa berhasil. Ibu mendidik kita semenjak kita belum bisa makan dan minum sehingga kita bisa menjadi sarjana, pejabat, pegawai, dan sebagainya. Bapak kita dengan jerih payah mencari nafkah untuk hidup kita. berapa lama dan berapa berat perjuangan mereka tidak akan bisa ditandingi meskipun kita mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan biaya untuk kedua orang tua kita. kita harus sadar bahwa keberhasilan kita adalah keberhasilan kedua orang tua kita. jika mereka tidak berhasil mendidik kita, maka tidak mungkin kita bisa meraih kesuksesan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk melalaikan kewajiban kepada kedua orang tua kita.

Ketiga, segera memenuhi panggilannya. Ada kalanya orang tua memerlukan bantuan kita, atau ingin menyampaikan sesuatu kepada kita, apabila orang tua kita sudah memanggil, segera jawab panggilannya, meskipun kita sedang melakukan ibadah sunat seperti membaca al-Quran. Hal ini karena memenuhi panggilan orang tua adalah wajib sedangkan membaca al-Quran hukumnya sunat. Meskipun pada akhirnya orang tua kita menyuruh melakukan sesuatu yang mubah, seperti berbelanja kepasar, namun kita harus melaksanakannya. Sesuatu yang mubah akan menjadi wajib sehingga bisa mengalahkan yang sunat kalau memang orang tua kita yang memerintahkannya.

Keempat, menaati perintah keduannya. Ada kalanya orang tua memerintahkan kepada kita untuk berbuat sesuatu, seperti mengantarkan berbelanja san sebagainya, maka kita wajib melaksanakannya. Kalau melaksanakan perintah yang mubah saja bisa menjadi wajib, apalagi melaksanakan perintah yang sunat dan wajib. Jadi, semua perintah orang tau wajib dilaksanakan, asalkan tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat. Akan tetapi, apabila orang tua memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah, maka anak tidak boeh mengikutinya.

Kelima, berbicara kepada keduanya dengan lemah lembut. Dengan perkataan yang mulia itu adalah berkata kepada keduanya seolah-olah kita adalah seorang budak yang melakukan kesalahan, sementara orang tua kita adalah majikan kita yang sangaat bengis dan kejam. Bagaimanakah seorang budak yang bersalah berkata kepada majikannya yang kejam? Tentu saja dengan selembut-lembutnya. Jangan sampai menyinggung perasaannya. Oleh karena itu, marilah kita belajar berbakti kepada kedua orang tua kita. jangan sampai kita menyakitinnya. Meskipun hanya mengucapkan satu perkataan, jika memang itu menyakiti keduanya, maka hukumnya adalah haram karena sama saja berbuat durhaka kepada keduanya. Pada zaman kita ini sudah banyak orang yang menyakiti kedua orang tua mereka. Mereka membentak, mengancam, dan pada puncaknya membunuh orang tuanya hanya karena permintaanya tidak dituruti. Padahal, orang tua tidak menuruti permintaan anak bisa jadi karena memang tidak mampu dan bisa jadi karena orang tua memiliki maksud-maksud lain demi kebaikan sang anak. Lebih dari itu, semestinya anak (bagi yang sudah dewasa) mencukupi kebutuhan orang tuanya, bukan malah menekan orang tuanya. Lebih dari itu, seseorang yang berniat melaksanakan ibadah bisa saja dianggap berdosa jika ia meninggalkan bakti kepada orang tuanya. Misalnya seseorang yang hendak pergi ikut berziarah, sedangkan ibunya melarang dan menyuruhnya tinggal dirumah namun ia tetap pergi berziarah. Hal ini termasuk menyakiti orang tua dengan perbuatan, bukan dengan perkataan.

--------------------------⁣⁣⁣⁣⁣
Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus

Tidak ada komentar:

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

 Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas istiqomah moco surat ikhlas waktu subuh 3 x magrib 3x. mergo dawuhe kanjeng nabi nek wong iku moco surat ...