Berlaku Adil Kepada Anak
Mungkin kita tidak hanya mempunyai satu anak, tetapi dua dan bahkan lebih. Sebagai orang tua, kita tidak boeh berlaku tidak adil kepada anak. Tidak boleh ada yang dianakemaskan dan dianaktirikan. Semuanya harus seimbang. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus pandai-pandai memberi nafkah dan membagi kasih sayang kepada anak. Jangan sampai anak pertama dilebihkan daripada adik-adiknya, begitu juga sebaliknya. Jangan sampai anak laki-laki dilebihkan daripada anak perempuan, dan sebaliknya. Juga jangan sampai anak dari istri pertama dilebihkaan daripada anak dari istri kedua (bagi orang yang berpoligami), dan selanjutnya. Melebihkan anak yang satu daripada yang lainnya akan merusak kebahagiaan rumah tangga. Kecemburuan antaranak akan menjadikan permusuhan diantara mereka.
Berlaku adil bukan berarti harus memberi sama persis. Misalnya, anak perempuan dibelikan kalung emas, anak laki-laki pun juga dibelikan; anak yang sudah kuliah dibelikan motor, anak yang sudah TK dibelikan; bukan demikian. Berlaku adil ditentukan sekali oleh situasi dan kondisi. Adil adalah menempatkan sesuatu kepada tempat yang semestinya. Perintah berbuat adil ini banyak disebutkan didalam nash.
Menurut Imam Qusyairi, Allah memerintahkan hambanya untuk bisa berbuat adil baik kepada Allah, dirinya sendiri, maupun kepada sesama makhluk. Berbuat adil kepada Allah adalah dengan cara menunaikan kewajiban-kewajiban kita kepada Allah. Berbuat adil kepada diri sendiri adalah dengan cara mengatur diri sendiri sehingga hak-hak jiwa dan raga kita tidak terabaikan. Berbuat adil kepada sesama makhluk adalah dengan cara kita memberikan hak orang lain secara layak. Berbuat adil kepada anak adalah termasuk berbuat adil kepada makhluk. Oleh karena itu, jangan kita membedakan anak berdasarkan nomor, jenis kelamin, wajah, dan sebagainya. Ketidakadilan orang tua kepada anak akan merusak kebahagiaan rumah tangga.
--------------------------Resep Masakan Rumahan
Syafa Aulia Rahmah
Info Warga Jateng
Mancing Gayeng
Yuni Almus
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.